Manfaatkan Program Pemda Minilisir KDRT

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Rumbia -- Faktor ekonomi menjadi salah satu pemicu terjadinya kekerasan rumah tangga (KDRT). Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kabupaten Bombana tercatat ada 18 kasus KDRT yang terjadi pada tahun 2017. Kasus itu terdiri dari penjualan anak, pelecehan seksual dan penelantaran rumah tangga. Sebagai mitra pemerintah daerah, ketua Pemberdayaan Kesejahteraan dan Keluarga (PKK) Bombana, Andi Nirwana menyarankan pada semua tim PKK untuk bekerja aktif dan inovatif guna meminilisir terjadinya KDRT dengan cara memanfaatkan program pemerintah daerah. Hal itu diungkapkannya selepas membawakan kata sambutan pengukuhan tim PPK se Kabupaten bombana di aula kantor bupati, jumat (26/1). Di jelaskannya,bupati dan wakil bupati terpilih memiliki beberapa program unggulan berupa Gembira Sejahtera, Taskin, Sehat, Cerdas dan Gembira Terang, yang mana semua program tersebut langsung menyentuh pada masyarakat. "Contohnya bantuan bibit kacang yang ada di dinas pertanian. Bantuan ini bisa dimanfaatkan dan dikelola di pekarangan rumah dan ini juga bernilai ekonomis. Selain itu, bantuan modal kerja dan ekonomi kreatif. Semua program tersebut bila dikelola dengan baik, tentu bisa menambal kebutuhan hidup," katanya. "Saya meminta semua tim yang ada di seluruh wilayah ini berperan aktif mengawal program ini hingga ke penerima manfaat agar tepat sasaran selain itu pula tim PKK juga dapat memfasilitasi masyarakat yang menginginkan bantuan dari program tersebut," ujarnya. Untuk langkah awal dalam meminilisir KDRT, dirinya bersama tim akan melakukan penyuluhan di kantor-kantor pemerintah setempat seperti kecamatan, kelurahan, desa dan Polsek. Penyuluhan ini bukan hanya melibatkan tim PKK saja namun akan dibutuhkan pula keterlibatan Bhayangkari dalam melakukan penyuluhan KDRT. "Rencananya kegiatan ini dilakukan bulan depan, namun terlebih dahulu kami (PKK) dan Bhayangkari akan membuat kesepakatan berupa MOU dulu," tandasnya. (k6/c)
  • Bagikan