KOLAKAPOS, Kendari--Guna menanggulangi banjir di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Kendari Barat, maka Pemerintah Kota (Pemkot) melalui dinas lingkungan hidup (DLH) Kota Kendari bersama Pemerintah Kecamatan, Kelurahan serta Institusi TNI, Polri terus memaksimalkan normalisasi aliran Sungai (Kali) pada beberapa titik penyebab banjir di kawasan teresebut.
Upaya normalisasi dengan tema “Kali Bersih” adalah salah satu program pemerintah Kota dan Kecamatan untuk membersihkan atau mengeruk material sampah maupun lumpur di beberapa titik yang dinilai menjadi penyebab tersumbatnya sistim aliran sungai yakni, Kali Telkom yang terletak di depan Gedung PT. Taspen, Kali Punggaloba depan Masjid Akbar, Kali Lasolo depan Polsekta Kemaraya dan Kali Konaweeha depan Masjid Nurul Iman dan sekitarnya.
“Untuk hari ini kita mengagendakan empat titik jadi pertama kali Telkom, kemudian kali Benu-benua yang terletak di bagian atas belakang Kali gereja kemudian di kampung Kali Lasolo kemudian ada di Kali Konaweeha dan Kali Punggaloba ,”tutur Kepala Bidang Kebersihan dinas lingkungan hidup (DLH) Kota Kendari, Tajwid yang sedang melakukan langsung pengawasan di lokasi sekitar Kali Telkom saat di komfirmasi Kolaka Pos Sabtu kemarin.
Ia mengatakan, bahwa dalam aksi (kegiatan- red) merupakan kerja sama dari beberapa unsur terkait, mulai dari pemerintah tingkat kelurahan, kecamatan dan pihak-pihak terkait demi untuk mewujudkan lingkungan bersih dan bebas dari genangan Banjir.
“Jadi ini khan kerja sama dengan pemerintah kelurahan kemudian dari dinas lingkungan hidup kemudian ada juga dari komunitas pemerhati lingkungan, dari Babinkamtibmas, jadi masing-masing titik itu ada TNI dan Polrinya, kemudian ada masyarakatnya lurah sendiri serta dari kecamatan,”jelasnya.
Menurutnya, inti dari tujuan kegiatan ini adalah untuk mewujudkan suasana Kota Kendari yang asri dan nyaman untuk dijadikan pemukiman.
“Jadi sebenarnya kalau pembersihan kali bersih ini khan intinya adalah untuk mewujudkan cita-cita Pemkot Kendari mewujudkan lingkungan yang layak huni, layak huni itu khan artinya bebas dari banjir kemudian bebas dari pencemaran, baik dari darat maupun perairan,”jelasnya.
Selanjutnya, Ia berharap kepada semua komponen masyarakat Kota Kendari untuk berperan aktiv di dalam mewujudkan lingkungan yang layak huni dengan cara berpartisipasi menjaga lingkungan masing-masing mulai dari kali dan pemukiman.
“Caranya tentunya mulai dari membersihkan kali kemudian sampah yang dihasilkan itu diharapkan resi atau sisa hasil pengolahan sampahnya itu diangkat di bawah ketempat sampah yang telah disiapkan sehingga memudahkan petugas kebersihan untuk mengangkut sampahnya itu pak,”himbaunya dengan tegas.
Sementara itu, saat (kegiatan red) berlangsung, Plt. Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir melakukan pemantauan pada beberapa lokasi pembersihan Kali atau aliran sungai tersebut. Dalam kunjungan pemantauan, Sulkarnain Kadir di dampingi Camat Kendari Barat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) serta salah satu anggota DPRD Kota Kendari.
Saat memantau Sulkarnain menghimbau kepada warga agar tetap menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah di lokasi yang dinilai dapat menyebabkan aliran sungai tersumbat.
“Kami turun ini untuk mengingatkan warga agar menjaga kebersihan linkungan dan tidak membuang sampah di Kali,”tegas Plt. Wali Kota Kendari seperti yang dikutip dari situs portal resmi Kota Kendari, Kendarikota.co.id.(k10/b/hen)