Guru Honorer di Kendari Berharap Disertifikasi
KOLAKAPOS, Kendari -- Pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menyebut Presiden Jokowi sudah setuju guru honorer diangkat menjadi CPNS mulai tahun ini disambut sukacita. Harapan itu juga di sambut hangat para guru honorer di daerah.
Seperti yang terjadi di Kota Kendari Sulawesi Tenggara, para guru honorer berharap pengangkatan menjadi CPNS bisa segera terealisasi.
Hal itu diungkapkan Asdar, salah satu guru honorer di SD Negeri 11 Mandonga. Asdar berharap pemerintah tak hanya memberi janji manis terkait pengakatan itu. Pasalnya, guru honorer yang telah mengabdi sejak Januari 2005 itu mengaku prihatin dengan nasib guru honorer saat ini.
Meski demikian, guru honorer seperti dirinya tak pernah mengeluh profesinya dalam melayani muridnya, apalagi menyoal soal honornya. Hanya saja, kata dia, kebijakan pemerintah terkait sertifikasi guru jangan ada pilih kasih dengan para tenaga guru honor lainnya yang mengabdi di kabupaten.
"Kalau terkait gaji (honor) berapapun nilainya saya tetap bersyukur demi pengabdian terhadap negara, dengan mencurahkan ilmu terhadap anak didik. Hanya saja kalau bisa kami tidak dibedakan-bedakan terkait kebijakan dalam perolehan sertifikasi," ujarnya.
“Harapan saya semoga guru non PNS terutama untuk tingkat Kota Kendari khususnya terkait terkendala seperti di SK. Kalau SKnya seperti, nominal disitu kan kita harus mengikuti sertifikasi untuk non PNS dalam kota Kendari tetapi tidak ada dan tidak bisa ikut sertifikasi karena disitu tidak ada tertera biaya anggarannya, sementara daerah kenapa bisa, orang yang baru berapa tahun saja honor kalau di daerah itu sudah bisa sementara kita di dalam kota tidak bisa (pakai aturan) itu,” tambahnya.
Oleh karena itu, Ia berharap agar kebijakan pemerintah terkait untuk pengangkatan K2 segera direalisasikan karena tugas tenaga pendidik adalah pekerjaan yang tidak mudah untuk dilakukan.
“Semoga cepat kita terangkat dan apa yang kita jalani karena pengabdian kita sangat betul-betul menjalankan tugas tanpa pamrih dan tidak mengenal waktu,” harapnya.
Rekan Asdar, bernama Safan, yang juga merupakan tenaga guru honor di SD Negeri 11 Mandonga menuturkan, jika dirinya juga telah mengabdi sebagai tenaga pendidik selama sekian tahun. “Sekitar 10 tahun sejak 2008 sementara kuliah juga kalau aktivnya itu sekitar 2010 tapi honornya mulai dari tahun 2008,”tuturnya.
Lebih lanjut Ia mengungkapkan jika dirinya bersyukur dengan kebijakan kepala sekolah yang memimpin SDN 11 Mandonga sekarang sebab Kepala sekolah tersebut telah berupaya meningkatkan gaji guru honorer di sekolah. “Iya saya bersyukur sekali karena dengan adanya ibu kepsek ini yang memimpin sekolah ini untuk kesejahteraan yang honor dia perhatikan ,”ungkapnya.
Untuk itu, ia berharap agar penentu kebijakan dalam hal ini pemerintah pusat bisa memperhatikan nasib tenaga-tenaga honor baik yang sudah terdaftar k2 maupun yang belum. “Harapan saya kepada pemerintah agar memperhatikan tenaga honor yang masuk k2 maupun yang tidak masuk k2 agar masa depannya bisa lebih jelas,”harapnya.
Sementara itu Badan Kepagawaian Daerah (BKD) Provinsi melalui Sekretaris BKD Provinsi Sultra, Ridwan, yang dimintai keterangannya belum lama ini. Ia mengatakan, terkait harapan tenaga honorer K2 agar diangkat menjadi ASN adalah kebijakan pemerintah pusat baik k2 yang mengabdi di daerah tingkat kabupaten maupun Kota, kini sedang di kordinasikan dan prosesnya masih dalam tahapan penantian.
“Jadi begini saya kira bukan harapan lagi memang ini program nasional dan ini program dari Menpan memang ada rencana penerimaan CPNS khususnya k2 hanya sampai sekarang ini khan kita masih menunggu jadi memang harapan kita didaerah iya seperti itu
supaya yang k2 ini bisa terangkat,” kata Ridwan kepada Kolaka Pos saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.
Menurut Ridwan, sebenarnya pihaknya telah menyampaikan usulan pada kebijakan pemerintah pusat agar pengabdian tenaga honorer k2 sebaiknya langsung diangkat tanpa melakukan tes.
“Malah kalau saya pribadi pernah juga saya ngomong waktu rapat disana kalau bisa k2 ini tidak usah dites lagi langsung saja diangkat iya toh,”pinta Ridwan.(k10/c)