Yusran A. Silondae : Wajib Rayakan HUT Sultra, Bentuk Penghormatan kepada Pejuang Daerah
KOLAKAPOS, Kendari--Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang Ke-54 merupakan momentum yang bersejarah dan Hut tersebut merupakan kesempatan yang baik kepada semua pelaku pembangunan di daerah ini, untuk kembali menilai jiwa-jiwa perjuangan oleh para pendahulu.
Anggota DPD RI/MPR RI Dapil Sultra Drs. H. Yusran A. Silondar menilai Sultra tidak lahir begitu saja dan tidak datang dengan sendirinya, tetapi melaluii proses panjang dan penuh perjuangan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh masyarakat pada zamannya. Dengan segala macam pengorbanan, seperti waktu, tenaga, pikiran, bahkan jiwa dan raganya mereka dipertaruhkan, hanya semata mata untuk menghasilkan daerah Sultra menjadi daerah otonom. "Para pendahulu kita telah mati-matian mempeejuangkan Sultra ini, agar menjadi daerah yang berdiri sendiri. Jadi kita sebagai penerusnya wajib untuk merayakan Hut Sultra sebagai bentuk penghargaan kepada pejuang daerah Sultra ini," ucapnya saat menghadiri rapat paripurna DPRD Sultra. Kamis, (26/04).
Dan sebagai daerah otonom lanjutnya, Sultra ini dapat mengatur urusan rumah tangganya sendiri. Kemudian dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam yang dimiliki dan memanfaatkan potensi sumber daya manusia untuk mengatur dan membangun dirinya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Kita tahu pada zaman itu, Provinsi Sultra diawali empat kabupaten saja, yakni kabupaten kolaka, kabupaten kendari, Kabupaten Muna dan kabupaten Buton terhimpun menjadi satu Propinsi yang disebut dengan Provinsi Sultra," ucap mantan Pj. Gubernur Sultra itu.
Ia menambahkan, oleh karena itu sebagai satu Propinsi dari waktu ke waktu merupakan kewajiban masyarakat Sultra termasuk dirinya sendiri untuk mengisi perayaan Hut Sultra, untuk mengenang para pejuang Sultra dengan segala macam pengorbanan waktu. "Oleh karena itu, mari kita bahu-membahu agar cita cita pendahulu kita dan masyarakat Sultra pada umumnya bisa kita diwujudkan," terangnya.
Selain itu Yusran menjelaskan setiap tahun, Hut Sultra harus dirayakan, bahkan dalam perayaan seperti ini jangan hanya seremonial seperti saja, tapi lebih dari itu. Hut ini merupakan momentum untuk mengingat kembali pelaku-pelaku sejarah jangan sampai sejarah tersebut terlupakan. "Kita bangsa yang besar dikutip dari Sukarno bangsa yang besar, bangsa yang menghargai pahlawannya, mereka itu sudah membuktikan dirinya. Saatnya setiap momentum seperti 17 agustus dan yang lainnya ita memberikan penghargaan kepada pejuang-pejuang terbentuknya Sultra ini," jelasnya.
Sekarang ini tidak akan ada yang jadi gubernur dan wakil gubernur, jika tidak ada propinsi. Jadi, semua komponen yang ada di daerah ini termasuk jajaran birokrasi maupun yang lainnya harus mensyukuri dari memberikan apresiasi kepada mereka para pelaku dan pejuang sejarah. "Jangan sampe terlupakan, jas merah menirukan Sukarno," tutup Yusran. (P2/hen)