Meresahkan, Tambang Galian C di Watuliandu Kolaka

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kolaka--Tambang galian C yang ada di Kelurahan Watuliandu Kecamatan Kolaka, tepatnya di jalan Indumo meresahkan para pengguna jalan yang melewatinya. Sebab, selain bak mobilnya yang terbuka atau tidak ditutup telah menimbulkan debu, juga menimbulkan limbah atau lumpur ketika musim hujan. Kejadian itu bukan baru kali ini saja terjadi. Namun sudah berlangsung lama. Anehnya, lokasi tambang galian C yang telah meresahkan itu, berada tidak jauh dari lokasi kantor Camat Kolaka. Tetapi, hanya berjarak sekitar 300 meter saja. Begitu juga dengan Polsek Kolaka hanya berjarak sekitar 200 meter. Lain halnya dengan Pos Lantas Polres Kolaka hanya berjarak sekitar 100 meter. Akibatnya, pengguna jalan menduga, keberadaan penambang galian C tersebut seakan-akan telah dilindungi atau ada yang "bekingi dari belakang". Sebab, ketika musim hujan tiba seperti saat ini, selain jalan yang selalu dilewati licin, limbah atau air sudah tidak lagi melewati drainase melainkan lewat diatas aspal dan melewati Pos Lantas tanpa menunggu antrian seperti kendaraan pada umumnya, yakni lampu lalu lintas. Lain halnya ketika musim kemarau atau musim panas. Selain menimbulkan debu, jalan juga licin. Karena, ada beberapa material yang jatuh dan kadang menimbulkan gundukan tanah. "Kalau musim panas berdebu pak. Bahkan ada yang hampir kecelakaan lantaran licinnya akibat material yang berasal dari truk, karena baknya tidak pernah ditutup dengan terpal. Sedangkan kalau musim hujan, yah berlumpur pak. Kita lihatmi saja sendiri. Itu sampai dia lewat di depan pos lantas," ungkap Andhy (43) salah seorang warga Kolaka yang selalu melewati jalan tersebut, kemarin. Sama halnya dengan warga setempat yang tinggal tak jauh dari lokasi tambang galian C tersebut. Meski namanya enggan di Korankan, namun ibu rumah tangga ini sangat menggebu gebu menyoroti keberadaan tambang tersebut. Sebab, hampir tiap hari, dirinya dan warga lainnya telah menghirup debu dari tambang galian C tersebut. "Waduh, sudah cukup lamami pak kami hirup debunya. Makanya, kami berharap kepada pemerintah setempat agar memikirkan nasib kami ini. Yah minimal ada solusi agar tidak terjadi korban jiwa. (ing/hen)
  • Bagikan

Exit mobile version