Sabtu Mendatang, Museum Kendari akan Menggelar Workshop

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kendari--Sabtu mendatang tanggal 05 Mei 2019 Museum Kendari, Sultra akan menggelar Workshop pelaku adat suku Tolaki dan akan dirangkaikan Ritual Mosehe Wonua. Mosehe berasal dari bahasa mekongga yang terdiri dari dua suku kata yaitu, Mo yang berarti melakukan sesuatu dan Sehe yang berarti suci. Jadi mosehe adalah penyucian negeri. Diketahui dalam kegiatan tersebut akan dihadiri oleh beberapa komunitas adat yang ada di Kendari dengan mengenakan pakaian adat masing-masing. Selain itu, juga dihadiri Mahasiswa, Guru-guru dan Media. Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Doddi Syahrulsah mengatakan, sabtu depan akan melaksanakan Workshop untuk meningkatkan kapasitas pelaku adat tolaki. Kemudian Ritual Mosehe untuk berdoa kepada Yang Maha Kuasa, agar Sultra ini selalu nyaman dan tentram. "Kegiatan itu akan menjadi salah satu kegiatan rutin, sehingga anak cucu kita tetap membudayakan budaya tersebut, karena itu salah satu kekayaan yang kita miliki," jelasnya. Senin, (30/04) saat ditemui di kediamannya. Ia menambahkan, dalam workshop tersebut selain melibatkan suku tolaki, juga akan melibatkan suku-suku lain yang ada di sultra. Menurutnya dengan menghadirkan semua suku yang ada di sultra maka, kegiatan akan lebih menarik dan akan lebih ramai. "Dengan momen tersebut, selain menambah pengetahuan tentang adat, kita juga mengharapkan ketenangan kedamaian untuk kita semua dapat dijaga bersama dengan kegiatan tersebut akhirnya siratuhrahim dapat memperkuat masing-masing adat," urai pria yang akrab disapa Doddi. Saat ditanya apakah motivasinya dalam mengangkat mengadakan Workshop yang dirangkaikan ritual mosehe, Ia menuturkan, budaya tersebut sudah hampir punah, dan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa tidak lagi mengenal budaya tersebut. Agar tidak dilupakan kekayaan budaya tersebut, sehingga dirinya melaksanakam kegiatan itu, dan menghadirkan pelaku-pelaku adat, sehinngga budaya tidak menjadi kenangan. "Saya sendiri kalau mau jujur belum pernah melihat ritual mosehe itu," ucapnya sambil tersenyum. Kegiatan workshop inilah menjadi suatu tempat pelaku pelaku adat tolaki, untuk bisa memahami tentang mosehe itu, dan mosehe tidak bisa dilakukan oleh semua orang, kecuali ombusehe yang mengetahui pasti tentang adat dan hukumnya. "Olehnya kita akan menghadirkan Ombusehe, karena ombusehe merupakan turunan para pelaku adat tolaki, dan memahami pasti tentang mosehe," tutup Doddi. (P2/hen)
  • Bagikan

Exit mobile version