Curah Hujan Tinggi, Petani Sawah di Koltim Merugi

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Tirawuta -- Curah hujan yang melanda Kabupaten Kolaka Timur selama sepekan kemarin, ternyata menimbulkan dampak negatif kepada para petani sawah yang ada di Kecamatan Dangia. Sebab, akibat hujan yang terus melanda wilayah itu, diperkirakan puluhan hektar sawah ladang milik masyarakat setempat yang padinya sudah siap panen mengalami kerusakan. Kerusakan itu bervariasi. Ada yang padinya tumbang akibat derasnya hujan yang melanda Kecamatan Dangia dan ada pula yang mengalami busuk leher lantaran terendam air ketika padinya tumbang. Akibatnya, masyarakat yang selama ini menggantungkan hidupnya sebagai petani sawah pada di wilayah itu, mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. "Ini akibat curah hujan yang tinggi pak. Karena selama sepekan kemarin, hujan disini tidak ada hentinya. Makanya, padi diwilayah ini banyak yang tumbang dan mengalami busuk leher," ungkapnya Widodo warga Kecamatan Dangia saat ditemui di lokasi persawahannya akhir pekan kemarin. Padi yang tumbang dan mengalami busuk leher tersebut rata-rata menjelang panen, sehingga para petani lanjut Widodo, bayak mengalami kerugian. Sebab petani tidak dapat menerima hasil panen yang memuaskan, justru malah sebalikya harus pasrah menerimanya karena kondisi cuaca atau alam yang tidak bersahabat. "Saya tidak tau harus bagaimana dengan melihat kondisi ini pak. Saat ini kami hanya berusaha semaksimal mungkin. Bahkan ada yang sudah panen duluan dan ada pula sambil menunggu waktu panen tiba," tambahnya. Untuk itu katanya, dengan adanya musibah ini, pihaknya mencapai kerugian mencapai belasan juta rupiah setiap hektarnya. Begitu juga dengan hasil panen, penurunannya sangat drastis. "Kalau dengan kondisi begini, sudah paling tinggi perhektarnya itu gabah yang kami hasilkan sekitar 25 karung. Sementara kalau musim bagus, itu bisa mencapai 40 sampai 60 karung per hektarnya," tuturnya yang memiliki sawah satu hektar. Meskipun demikian kata Widodo, dirinya bersama petani lainnya tidak pernah lelah  dan putus asa dengan kondisi yang ada saat ini. Melainkan, tetap menerimanya dengan lapang dada. Karena, semua ini merupakan bagian dari peralihan musim. "Kalau tahun lalu tidak separah ini pak. Malah kami unggul, karena curah hujan tidak seperti saat ini. Sekarang ini, kami hanya bisa pasrah dan mengharap yang lebih baik dan mendapatkan hikmah dari semua ini," bebernya. Sama halnya dengan Agus Arya. Warga Kecamatan Dangia ini menuturkan, nasib yang dialaminya sudah sama dengan petani lainnya. Sebab semua itu karena cuaca yang kurang baik dan menimbulkan kerugian bagi para petani. "Kerugian yang masyarakat alami saat ini, sekitar lima sampai sepuluh juta rupiah perhektarnya. Sedangkan modal perhektar sekitar lima sampai enam juta rupiah. Kami  berharap, pemerintah agar bisa melihat atau setidaknya memberikan bantuanya," tuturnya diwaktu yang sama. Ia juga mengatakan, petani sawah yang mengalami musibah ini, bisa mencapai puluhan orang. Sementara luasan sawah, itu bisa diperkirakan mencapai puluhan hektar. Dari jumlah itu katanya, ada yang mulai panen dini dan ada pula yang belum melakukan panen. "Kalau, tetangga sini kemarin saat dia panen, itu mencapai 23 karung perhektarnya. Padahal, kalau normalnya, itu bisa mencapai kadang diatas 50 karung perhektarnya," tutupya. (p/ing)
  • Bagikan

Exit mobile version