KOLAKAPOS, Tirawuta - Anjloknya harga gabah, berdampak buruk bagi petani di Kolaka Timur, pasalnya harga gabah sekarang ini berkisar antara Rp. 3.400,- perkilonya tidak sesuai dengan ketetapan pemerintah yakni Rp. 3.700,- perkilo. Akibatnya petani menjadi resah, apalagi gabah mereka lebih didominasi pembeli dari luar. Menyikapi hal tersebut kepala dinas pertanian (Kadistan) Koltim Lasky Paemba ikut prihatin dan meminta kepada forum Bulog agar segera turun tangan menstabilkan harga. Karena hanya Buloglah yang dapat membantu petani terkait harga gabah.
" Karena ini harganya semakin turun, maka kami minta Bulog segera turun tangan melihat kondisi dilapangan kasian para petani " Pinta Lasky Paemba saat ditemui media ini belum lama ini.
Menurutnya, penurunan harga diakibatkan panen yang serentak sehingga jumlah gabah melimpah, ditambah cuaca yang tidak bersahabat akibat curah hujan yang tinggi, sehingga gabah petani tidak bisa disimpan lama. " Berdasarkan hasil peninjauan kami dilapangan faktor utamanya sehingga harganya anjlok akibat panen yang bersamaan ditambah musim hujan sehingga mau tidak mau gabah petani harus dijual murah. Apalagi petani tidak memiliki alat pengering " terangnya.
Sehingga dirinya akan melakukan lobi ke Menteri Pertanian agar bantuan mesin pengering bisa diberikan, agar petani bisa terbantu saat musim hujan tiba seperti sekarang ini. Apalagi luas area persawahan warga mencapai 14 ribu hektar yang tersebar diseluruh wilayah Koltim. Inilah yang menjadi tantangan kami sebab setelah kami sukses melakukan tanam serempak agar mengurangi serangan hama, ternyata ada dampak lain lagi yang dihadapi yaitu belum tersedianya alat pengering. " Kami akan mencoba meminta bantuan alat pengering ke bapak Mentan agar petani tidak lagi resah saat panen dimusim hujan, sehingga tidak ada lagi petani yang merugi " tutupnya. (K9/b)