Juni, Inflasi Kota Kendari
KOLAKAPOS, Kendari--"Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi semua kota tercatat inflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Tarakan (Provinsi Kalimantan Utara) 2,71 persen dan inflasi terendah tercatat di Medan (Provinsi Sumut) dan Pekanbaru (Provinsi Riau) masing-masing 0,01 persen," kata Kabag Tata Usaha BPS Sultra, Hj Martini mewakili kepala BPS di Kendari, Senin.
Ia mengatakan, inflasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 5,64 persen.
Kemudian transpor, komunikasi dan jasa keuangan mencapai 2,59 persen, sandang 0,29 persen, perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,14 persen, ?makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,11 persen serta pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,06 persen.
Sementara kelompok yang tercatat deflasi yaitu kelompok kesehatan 0,35 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah angkutan udara; cakalang/sisik; layang/benggol; kembung/ gembung/ banyar/gembolo/aso-aso, bayam, terong panjang, kangkung, rambe, ekor kuning serta teri.
"Yang banyak memberikan sumbangan deflasi adalah beras, shampo, biskuit, cabai merah, cabai rawit, apel, bawang merah,bandeng/bolu, anggur serta sabun detergen bubuk/cair," ujar Martini.
Ia menamabhakan, dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, seluruhnya tercatat inflasi. ?Inflasi tertinggi tercatat di Kendari (Provinsi Sulawesi Tenggara) 2,01 persen dengan IHK 129,54. ?Sedang inflasi terendah tercatat di Gorontalo (Provinsi Gorontalo) 0,37 persen dengan IHK 128,51.
Tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender (Januari-Juni 2018) 3,40 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2018 terhadap Juni 2017) 1,07 persen. Sementara tingkat inflasi periode yang sama tahun kalender (Januari-Juni 2017) 5,33 persen dan laju inflasi year on year 6,17 persen.(p/hen)