Kemajuan Unsultra Diakui Kopertis IX
KOLAKAPOS, Kendari--"Kalau pada beberapa tahun lalu saya hadir di Kendari dalam rangka menghadiri wisuda yang sama, maka hari ini saat berkunjung ke kampus Unsultra telah banyak perubahan baik kemajuan pembangunan maupun pusat kreativitas mahasiswa sudah cukup bagus," kata Sekertaris Kopertis IX Dr. H Hawignyo, MM di Kendari, Selasa.
Kehadiran Kopertis IX di Kendari itu dalam rangka menghadiri sekaligus memberi sambutan tertulis pada acara wisuda sarjana Unsultra ke XXIII tahun ajaran 2017/2018 yang dilakukan Rektor Unsultra Prof Dr Andi Bahrun, M.Sc dan mewakili Pj gubernur Sultra H Damsid.
Menurut Hawignyo, sebuah perguruan tinggi akan cepat maju dan berkembang bila mana civitasnya mulai dari pimpinan perguruan tingginya, dosen, tenaga administrasi dan mahasiswanya bersama-sama menciptakan inonasi baru dan melahirkan alumni yang dapat diakui dan telah terakreditasi oleh Dikti.
Secara nasional, kata dia jumlah perguruan tinggi di Indonesia saat ini lebih dari 4000-an perguruan tinggi dan hanya lebih 100-an perguruan tinggi negeri dan sisanya adalah perguraun tinggi swasta (PTS).
"Ini artinya bahwa, bila mana perguruan tinggi swasta itu tidak mempu bersaing dan melahirkan alumni terbaik maka dengan sendirinya akan tertinggal, dan bahkan suatu hari perguruan tinggi itu kehilangan mahasiswanya," tutrunya.
Oleh karena itu, lanjut dia, diharapkan kualitas dosen disetiap PTS itu harus menjadi prioritas dan terus melahirkan karya penelitian yang diakui dan diterima secara nasional dan bahkan internasional.
Sebelumnya Rektor Unsultra Prof Andi Bahrun mengatakan, Unsultra dengan usianya sudah cukup dewasa, kini telah memiliki sedikitnya 13 dosen bergelar doktor, dan saat ini ada 5 orang dosen dalam proses penyelesaian studi program S3.
"Tentu kami terus berupaya keras dan memohon doa bahwa di tahun 2019 atau paling lambar 2020 sudah ada dosen Unsultra yang dikukuhkan sebagai Guru Besar. Disamping akan ada tambahan dosen yang bergelar doktor karena saat ini ada 9 orang dosen bergelar doktor sedang dalam propses pengurusan nomor induk dosen khusus," katanya. (p/hen)