Advokasi Sosialisasi Kampanye MR Digelar

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Andoolo--Wakil Bupati Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Arsalim Arifin, membuka Advokasi Sosialisasi dan Koordinasi Lintas Sektor/Lintas Program (LS/LP) dalam rangka, kampanye Measles Rubella (MR), tingkat Konsel oleh Dinas Kesehatan yang diikuti 25 Camat se-Konsel, PKK dan unsur Forkopimda, Senin (16/7). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian persiapan pelaksanaan kampanye imunisasi MR (pemberian vaksin kepada anak untuk perlindungan terhadap penyakit atau infeksi virus campak dan Rubella atau campak Jerman yang ditandai dengan ruam merah pada kulit), secara serentak di Indonesia pada Agustus - September 2018 bagi anak berusia 9 Bulan s/d 15 Tahun. Wabup Konsel Arsalim menyampaikan, dalam rangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, rencana kerja Pemerintah Tahun 2017-2018 dan rencana strategis Kemenkes RI Tahun 2015-2019 program imunisasi termasuk program nasional, dimana target capaian yang di tetapkan pada Tahun 2019 adalah persentase Anak usia 0-11 Bulan mendapatkan imunisasi dasar lengkap sebesar 93%, anak usia 12-24 Bulan yang mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib lanjutan sebesar 95 persen. "Hasil analisa menunjukkan kendala terbesar yang menyebabkan angka cakupan imunisasi dasar lengkap dan lanjutan tetap Drop Out, disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu, dan kurangnya sosialisasi dasar terkait jadwal serta pentingnya imunisasi terhadap masyarakat, juga kekhawatiran adanya efek samping imunisasi serta isu haram/halal vaksin tersebut, yang mana akumulasi anak yang rentan karena status imunisasi yang tidak lengkap akan meningkatkan resiko terjadi kejadian luar biasa," jelas Arsalim. Selain pelaksanaan imunisasi rutin, lanjut Arsalim, pada Tahun 2018 akan dilakukan kampanye introduksi imunisasi MR, yang juga sebagai salah satu strategi untuk mencapai target eliminasi campak dan pengendalian rubella 2020, pendataan sasaran, penyiapan petugas yang kompeten, perhitungan kebutuhan vaksin dan logistik serta perencanaan anggaran merupakan unsur penting untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan kampanye dan introduksi MR. "Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang baik dan konfrehensif dengan perlu melaksanakan pertemuan sosialisasi MR ditingkat Puskesmas dengan sistem imunisasi program, yang terdiri dari imunisasi rutin, tambahan dan khusus, dimana berdasarkan hasil kajian dari komite penasehat ahli imunisasi nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI penyakit akibat PD3I semakin bertambah seperi kanker serviks, pneumonia, campak dan rubella, olehnya ITAGI merekomendasikan diperlukan pengenalan antigen imunisasi baru yang didalamnya meliputi MR yang saat ini kita bahas," paparnya. Lebih jauh, Arsalim menjelaskan bahwa kampanye tersebut serentak di laksanakan seluruh provinsi di Indonesia yang dilakukan dalam dua fase di tahun 2017 - 2018, dengan melakukan kampanye dan introduksi imunisasi Japanese Enchephalitis, demontration project imunisasi HPV dan Pneumokokus pada wilayah yang terpilih yang memiliki rasio tertinggi terhadap kejadian penyakit tersebut. "Jadi, saya berharap nara sumber kegiatan sosialiasasi ini bisa membagikan ilmunya sebaik-baiknya sehingga para peserta betul-betul dapat memahami materi secara utuh dan dapat menjelaskan dan mengaplikasikannya setelah kembali di tempat tugasnya masing-masing," pungkas Arsalim.(K5/b)
  • Bagikan

Exit mobile version