Banjir Mowewe Nyaris Tewaskan Bocah 11 Tahun

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Tirawuta--Banjir bandang yang melanda kecamatan Mowewe kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sabtu (21/7) lalu menyisakan trauma mendalam bagi keluarga Jaria (48). Bagaimana tidak, saat banjir terjadi salah satu putri Jaria bernama Naila alias Imel  terseret arus dan tenggelam banjir. Beruntung, Tim SAR dan warga yang berada tak jauh dari tempat kejadian berhasil menyelematkan bocah 9 tahun itu.
Salah seorang saksi mata, Sofyan (41) menyatakan sebelum tenggelam, Imel tengah bermain di tepi jalan lokasi banjir. Namun karena bola mainannya jatuh ke dalam air bocah tersebut lalu berusaha meraihnya. Sial, ketika korban menyelamatkan mainannya ia justru terseret banjir.
Salah seorang warga lainnya yang melihat kejadian itu, sontak meminta bantuan kepada Tim SAR dan warga yang tengah berjaga-jaga tak jauh dari tempat korban terseret. Akhirnya korban tertolong setelah beberapa saat dilakukan pencarian. Korban kemudian dievakuasi di atas perahu karet Tim SAR. Meski sempat pingsan, tim medis berhasil melakukan pertolongan pertama di atas perahu karet. Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas terdekat. "Untung ada Tim SAR di dekat situ. Kalau tidak, saya taumi apa yang akan terjadi dengan itu anak," ujar Sofyan.
Orang tua korban, Jaria yang mendengar kabar anaknya tenggelam langsung menangis histeris. Warga kelurahan Horodopi mengatakan kabar tenggelamnya Imel didapat dari salah seorang tetangganya. Bahkan tetangga tersebut, kata Jaria mengatakan kalau anaknya telah meninggal. "Saya diberitahukan sama tetangga katanya anak saya tenggelam dan sudah meninggal. Saya histeris dan langsung pergi ke tempat banjir itu,"ucap Jaria saat ditemui di Puskesmas Tirawuta Sabtu (21/7) sore.
Sementara itu Direktur rumah Sakit Koltim, dr Munir mengungkapkan saat ini kondisi korban sudah membaik setelah ditangani dengan cepat di Puskesmas Tirawuta. Meski demikian, kondisi korban masih dipantau intens petugas medis. Sebab dikhawatirkan terjadi infeksi dalam saluran darah,  karena sebagian cairan masih tertinggal di dalam paru-paru korban.
Irwansyah,  dokter umum di Puskesmas Tirawuta membenarkan hal itu. Katanya, saat ini korban masih dirawat intens di ruang perawatan. Meski demikian kondisi korban dipastikan akan berangsur pulih.  "Alhamdulillah dari hasil pemantauan kami pasien tersebut yang tadinya menggunakan oksigen disebabkan sesak akibat kejadian tersebut, sekarang pasien sudah dapat bernapas normal tanpa alat bantuan" kata Irwansyah. (m2/b/kal).
  • Bagikan

Exit mobile version