ASN dan Kades Ikut Nyaleg, Plt. Bupati Konawe Belum Terima Surat Pengunduran Diri
KOLAKAPOS, Unaaha--Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup pemerintah daerah Konawe dan sejumlah kepala desa (Kades) di gadang-gadang ikut maju sebagai salah satu kandidat bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) dalam pemilihan umum 2019 nanti.
Meski belum ada keterangan resmi dari Kordinator divisi teknis Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Konawe Armanto, terkait jumlah real ASN dan Kades, namun di beberapa partai politik saat verifikasi dan pengembalian berkas verifikasi bacaleg beberapa waktu lalu, tim verifikasi ada mendapat sejumlah nama ASN dan Kades yang maju, akan tetapi Armanto belum bisa memberikan nama ASN dan Kades yang maju demikian dengan partai pengusungnya.
" Sampai hari ini kami masih tahap perbaikan, adapun data real ASN/Kades sudah di laporkan bersamaan partainya. Terkait dengan data realnya kami belum bisa publish" Tulis Armanto Kordiv Teknis KPUD Konawe, saat di hubungi via WA.
Terkait keikut sertaanya ASN dan Kades dalam pilcaleg 2019 nanti, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Konawe, Tasman Taewa, mempersilahkan jika ada kandidat dari ASN atau Kades yang ikut masuk dalam bursa pemilihan legislatif nanti. Kata dia, pemerintah daerah tidak akan melarang atau menghambat keikut sertaan ASN atau Kades maju jadi kandidat di Pileg, karena jelas sudah ada aturan yang mempersilahkan ASN atau Kades maju jika memiliki niat menjadi wakil rakyat.
Namun kata dia, sampai hari ini, belum ada surat yang masuk di meja kerjanya terkait pengunduran diri sejumlah ASN dan Kades, karena berdasarkan aturan, salah satu syarat maju di pileg bagi ASN harus mengundurkan diri demikian dengan kepala desa.
" Jika sudah terproses di sana (KPUD Red) sebagai caleg pasti akan kembali di sini (Pemda) prosea surat pengunduran dirinya, tapi sampai sekarang belum ada, kepala desa Dan ASN," kata Tasman, Senin (23/7),
Malah menurut Tasman, aneh jika Kepala desa ikut nyaleg, karena jabatan kepala desa saat ini sangat bergengsi, terlebih dengan anggaran desa pari pusat yang tiap tahun bertambah jumlahya di tiap desa. " saya perfikir sebaliknya, karena sekarang banyak yang ingin jadi kepala desa apa lagi 2019, anggaranya bertambah. Duakali naik dari anggaran 2018, jika dihitung-hitung hampir 2 Milyar yang di kelolah desa," Ungkap Tasman.(m4)