KOLAKAPOS, Andoolo -- Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Selatan (Konsel) bersama Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPI-KLHK) menyelenggarakan kampanye pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), di Desa Telutu Jaya Kecamatan Tinanggea, Sabtu (25/8).
Kegiatan Kampanye tersebut mengambil tema "Wujudkan Udara Bersih Tanpa Asap Cegah Karhutla" yang diawali dengan jalan santai dengan peserta para pelajar tingkat PAUD/TK, SD, SMP/MTS, SMA/MAN dan masyarakat diisi dengan berbagai kegiatan sosial, diantaranya donor darah dan kegiatan lainnya.
Hadir dalam kegiatan, Wakil Bupati Konsel, H. Arsalim Arifin, Kasubdit Pengendalian dan Pencegahan Karhutla Ditjen PPI - KLHK Sumarno, Kadis Kehutanan Provinsi Sultra Rusbandrio, Kepala Operasional Manggala Agni, Yanuar Pancasakti, Kepala Balai Taman Nasional Rawa Aopa (TNRA), Ali Bahri, Kabag Ops Polres Konsel AKP. H. Jumadir, dan Camat Tinanggea Ivan Ardiansyah.
Wabup Konsel, Arsalim Arifin mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut, karena salah satu cara dalam menjaga dan melestarikan hutan serta merupakan bagian dari misi kemanusiaan. Dimana hutan sebagai sumber kehidupan manusia yang nantinya bisa diwariskan dan dimanfaatkan anak cucu kita.
"Sehingga, saya himbau kepada para Kades dan Camat dan khususnya masyarakat sebagai garda terdepan dalam pencegahan Karhutla, untuk lebih meningkatkan partisipasinya karena tugas dan tanggung jawab penanganan kebakaran hutan ini bukan cuma Pemda, aparat kehutanan dan TNI - POLRI tetapi juga tugas warga yang ada di Desa karena hutan berada disekitar lingkungan pemukiman warga pedesaan," urai Arsalim.
Lanjutnya, sebagai langkah antisipasi dalam menjaga hutan, dengan terlebih dahulu melakukan kordinasi bersama pihak terkait, Pemda, Pemprov dan Kepolisian telah membentuk Satgas Karhutla dengan harapan ada fungsi koordinasi dan kerjasama kegiatan, sehingga 500 titik api sesuai data Dishut Tahun 2017 dan 400 titik api Tahun 2018 perbulan Agustus ,yang ada di Konsel bisa dikurangi bahkan ditiadakan.
"Semua upaya akan sia-sia, jika masih minimnya tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga dan melestarikan hutan, olehnya itu diharapkan para Kades dan Camat untuk terus melakukan sosialisasi dan membentuk kelompok masyarakat, untuk membuat gerakan peduli hutan, contoh tidak mengolah hutan dengan cara membakar karena bisa jadi malapetaka bagi kita semua," harapnya.
Lebih lanjut dikatakan Arsalim, jika setelah melakukan sosialisasi dan masih ada oknum yang tetap membuat kegiatan tidak sesuai harapan dan cita-cita bersama, langkah hukum penting ditegakkan agar ada efek jera bagi pelaku tersebut, jadi mari bersama-sama menjaga dan melestarikan hutan dengan komitmen tinggi demi masa depan generasi penerus.
Untuk diketahui bersama, potensi tingkat kerawanan terjadinya kebakaran sesuai data Kemen LHK, secara Nasional Provinsi Sultra berada diurutan ketiga yang mayoritas hutannya tersebar di wilayah Konsel, selanjutnya urutan kedua Kalimantan dan teratas Pulau Sumatera. (k5/b)