KOLAKAPOS, Palembang -- Prostitusi online di Kota Palembang, Sumsel, masih mudah ditemukan. Para muncikari maupun PSK terang-terangan “menjual” diri di medsos.
Penelusuran Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group), prostitusi online itu banyak ditemukan di twitter. Pakai kode Bisyar Palembang. Di sana, tiap PSK memiliki akun twitter masing-masing. Untuk menarik pelanggan, mereka juga meng-upload foto-foto syur pribadi. Berikut nomor WhatsApp.
Seperti salah satu akun twitter @TI, di akunnya dia dengan jelas menawarkan diri. “Yokk, yang mau BO (booking order). Aku 21 tahun, 34B, berat badan 52 kg, tinggi badan 168 cm. Bisa langsung wa saja di nomor 08126674xxxx,” tulisnya.
Dia bahkan terang-terangan menawarkan BO short time atau long time dengan tarif tertentu. Juga memposting hasil percakapan transaksi dengan seorang turis asing dan gambar sedang berada di salah satu hotel di Metropolis. Sumatera Ekspres lalu menghubungi nomor whatsApp akun twitter @TI.
Saat menanyakan mau BO, TI mengaku bisa. “Tapi saya tidak lagi included di hotel,” terangnya. Untuk tarif, TI menyebut short time sekali Rp1 juta, kemudian short time 2 kali Rp1,5 juta, sementara untuk long time 4 jam Rp2,5 juta.
“Wajib DP/down payment (uang muka, red). Minimal Rp200 ribu,” ujarnya. Meski tak lagi included hotel, TI mengaku punya rokok.
Ketika mau diajak bertemu, dia meminta Sumatera ekspres untuk men-transfer DP dulu. Selain TI, ada akun @MN Bisyar Palembang yang juga serupa. Di statusnya MN menulis langsung tarif layanan haramnya itu. Yakni ST Rp1,3 juta 2 jam, LT Rp2 juta 4 jam. Termasuk keluar kota dan terima private.
Namun di sana dia menegaskan wajib kondom, DP, dan no anal. MN juga mencantumkan nomor whatsApp yang sama. Saat dihubungi via twitter, MN mengaku juga bisa BO saat itu. Dia bahkan menanyakan untuk kapan dan di hotel mana.
Akun PSK lain, @NY pun open include, exclude, dan private. Lengkap dia mencantumkan nomor whatsApp dan BBM. Dia juga menulis status dengan vulgar dan terang-terangan.
Dihubungai via twitter, NY menyebut bisa BO. Tarifnya short time Rp1,3 juta durasi 1 jm 1 kali, dengan DP Rp500 ribu, sementara long time Rp3,5 juta durasi 5 jam, bebas dengan DP Rp1 juta.
Diakuinya, tarif tersebut sudah included dengan hotel dan pelanggan bisa bebas milih hotel mana saja. NY pun mengaku dia standby. “Kalau mau silakan DP untuk keep jadwal dan jamnya,” tulisnya.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel, Herlan Aspiudin mengklaim sejauh ini belum menemukan kasus prostitusi online di hotel. “Kalaupun ada bisa jadi, itu oknum muncikari atau PSK sendiri yang masuk hotel. Kami sebagai industri hotel tidak tahu soal itu,” jelasnya.
Di samping, namanya hotel jelas industri jasa. Tidak mungkin bisa mengawasi secara detail apa kerjaan tamu. “Tamu punya privasi dan kami tak bisa melarang atau memantau mereka secara detail,” jelasnya. Yang namanya tamu, hotel tetap akan menghormati. Petugas hotel juga tak bisa tahu apakah tamu yang masuk itu muncikari, PSK, atau pria hidung belang. Jadi tak mungkin melarang tamu mau menginap.
Kecuali memang, jika hasil pantauan ada gelagat yang tidak benar. Mungkin hotel akan melakukan tindakan.
“Sesuai prosedur, jika memang pihak hotel menemukan ada dugaan prostitusi dalam hotel atau informasi akurat terkait itu, maka kami akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengungkap atau menangkap pelaku,” jelasnya.
Terpisah, Marketing Communications Horison Ultima Hotel Palembang, Priscilia WFS mengatakan, pihaknya tak mentoleransi prostitusi yang sekarang makin terang-terangan di medsos. Apalagi jika para oknum tersebut memakai logo hotel.
“Tentu hal itu merugikan karena bisa merusak citra baik hotel,” katanya. Padahal pihaknya melarang dan akan menindak tegas terkait dugaan prostitusi ini.
General Manager The Zuri Hotel and Convention Palembang melalui Marketing Officer, Dama Satriand mengatakan sebenarnya kegiatan prostitusi yang menyasar hotel di luar kuasa pihaknya.
“Kami dari pihak hotel seserius mungkin menutup ruang gerak hal ini agar tidak berkembang bebas di dalam hotel. Tentu kami tidak akan bekerja sama dalam praktik seperti ini, ujarnya. Untuk memastikan itu, The Zuri menggunakan kartu akses lift, salah satu cara untuk mencegah orang sembarangan mengakses kamar.
Marketing Communication Hotel Grand Zuri, Nico Yuga menyatakan sangat menyayangkan masih ada hal memalukan dan oknum tak bertanggung jawab di tengah penyelenggaraan Asian Games 2018. “Yang seharusnya kita bisa memanfaatkan event ini untuk memperkenalkan budaya dan pariwisata di Kota Palembang,” ujarnya.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Yon Edi Winara mengatakan pihaknya mengaku terus melakukan penertiban di sejumlah hotel dari dugaan praktek prostitusi termasuk yang online. "Jika terbukti ada pasti kita proses,” jelasnya.
Tapi sejauh ini, jelas Yon, belum ada kasus seperti itu. Namun pihaknya akan tetap mengawasi dan akan melakukan penertiban. (jpnn)