Dinkes Koltim Target 35.864 Anak Dapat Imunisasi MR

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Tirawuta -- Menindaklanjuti program pemerintah pusat, melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes-RI). Dinas kesehatan Kolaka Timur (Dinkes Koltim) menargetkan Agustus dan September, akan melakukan imunisasi Campak Rubella terhadap 35.864 anak yang berumur sembilan bulan hingga 15 tahun. Hal tersebut diungkapkan Kadis Dinkes Koltim Ridwan Nasir, usai pencanangan kampanye dan introduksi imunisasi Measles Rubella (MR), di SMPN 1 Ladongi beberapa waktu lalu. Ridwan menjelaskan, imunisasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Dan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah penyakit campak. Selain itu, penyakit campak dan rubella ditargetkan untuk dapat dideliminasi di lima negara regional WHO termasuk Indonesia. "Data WHO menunjukan sejak tahun 2005, lebih dari 562.000 anak setiap tahunnya meninggal diseluruh dunia karena komplikasi penyakit campak. Dengan upaya pemberian imunisasi campak maka pada tahun 2014, kematian akibat campak menurun menjadi 115.000 pertahun," jelasnya. Selain itu, untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan program Nasional imunisasi Campak Rubella di Koltim, telah dilakukan persiapan yang komprehensif dan perencanaan yang matang. Mulai dari pendataan sasaran, persiapan logistik vaksin, pelatihan tenagan vaksinator, serta pertemuan advokasi dan sosialisasi dengan mengkoordinasikan melalui lintas sektor terkait. "Semoga imunisasi campak dan rubella yang berlangsung selama dua bulan ke depan, diharapkan dapat berjalan lancar, baik yang dilaksanakan di sekolah-sekolah, maupun di masyarakat. Vaksinasi yang telah dilakukan oleh teman-teman kami di Puskesmas kepada para pelajar di beberapa sekolah telah mencapai 9000 orang," ungkapnya. Sementara itu, Bupati Koltim Tony Herbiansyah mengatakan, imunisasi campak dan rubella sangat bermanfaat sekali, karena dapat mencegah terjadinya penyakit menular. Dimana pencegahannya harus dilakukan dengan memberikan vaksin, karena kedua penyakit tersebut bisa menimbulkan kematian. "Saya mengimbau kepada orang tua dan masyarakat, agar tidak perlu khawatir jika anak-anaknya di imunisasi. Tapi kamipun tidak memaksakan, kalau misalnya ada orang tua yang menolak melakukan imunisasi MR," katanya. (k9/b)
  • Bagikan

Exit mobile version