Petani Lalosingi Sukses Budidayakan Tanaman Brokoli di Koltim
KOLAKAPOS, Tirawuta -- Sebagai daerah agrobisnis terbesar di Kolaka Timur (Koltim) desa Lalosingi, kecamatan Lalolae kembali membuktikan keberhasilan petaninya yang mampu mengembangkan tanaman Brokoli pertama di Koltim.
Kepala desa (Kades) Lalosingi H Muhammad Yunus mengungkapkan keberhasilan petaninya dalam membudiyakan sayuran langka tersebut, berkat usaha dan perjuangan petani yang selalu ingin mencoba sesuatu yang baru dalam bercocok tanam. Apalagi saat dirinya bersama petani melakukan pelatihan di Cibodas kabupaten Bandung, Jawa Barat semakin termotivasi dan terinsfirasi dengan keberhasilan petani Cibodas yang sukses mengembangkan sayuran Brokoli. " Allhamdulilah berkat doa dan usaha petani kami sukses membudiyakan tanaman Brokoli ini dan hasilnya yang cukup memuaskan " ungkapnya saat ditemui media ini Sabtu (15/9).
Menurut Yunus, dalam membudidayakan sayuran Brokoli tidaklah terlalu rumit, sama halnya jika kita menanam tanaman atau palawija lainnya. Namun ada teknik khusus yang dilakukan yaitu melakukan pupuk dasar mengunakan pupuk Bokasi, dimana pupuk Bokasi ini merupakan pupuk organik yang dibuat secara manual dengan berbahan dasar dedaunan dan pupuk kandang yang telah di permentasi. " Intinya tidak susah yang penting ada kemauan dan usaha " jelasnya.
Saat ini kata Yunus, petani baru melakukan uji coba membudiyakan sayuran brokoli dengan luas area tanam sekitar 20 are, yang siap panen. Dimana usia tanam brokoli ini sekitar 55 hari dan perpohonnya bisa menghasilkan satu sampai tiga buah dan perbuanya bisa mencapai setengah kilo. Dengan harga yang bervariasi antara Rp. 20 ribu rupiah samapai Rp. 30 ribu rupiah per kilonya. Keberhasilan ini juga tak levas dari peran Dinas pertanian provinsi yang terus memberikan bantuannya kepada petani. Pihaknya juga siap membagi ilmu kepada petani lainnya yang ingin mencoba membudiyakan tanaman brokoli ini. " Untuk pemasarannya sendiri tidak sulit sebab pemberi siap setiap saat. Kami juga telah siapkan lahan dua hektar untuk budidaya tanaman brokoli ini " akuhnya
Pihaknya juga akan kedatangan Tim dari provinsi untuk melakukan peninjauan sekaligus pemeriksaan terhadap sayuran brokoli ini apakah aman dikonsumsi, karena tidak mengandung pupuk kimia yang berlebihan. " Kita hanya ingin meyakinkan bahwa sayuran dari desa kami semuanya aman untuk dikonsumsi, karena kami dalam bercocok tanam selalu menggunakan pupuk organik. Dan untuk tanaman cabe dan tomat kami telah mendapatkan level prima tiga atau aman dikonsumsi. Jadi kami ingin memastikan juga jika tanaman brokoli kami aman untuk dikonsumsi " tuturnya.
Yunus juga berharap dengan keberhasilan petaninya pihak terkait dapat memberikan suport agar petani terus semangat dalam bercocok tanam. " Kita harapankan kedepannya ada perhatian dari pemerintah kabupaten agar petani semakin giat menanam, sehingga visi-misi bupati yang unggul dalam agrobisnis dapat terwujud " harapnya. (K9/c/hen)