Ceria Teken Kerjasama dengan Dua Kontraktor Pembangunan Smelter China

  • Bagikan
Direktur Utama PT Ceria Nugraha Indotama, Derian Sakmiwata (tengah) saat penandatangan framework agreement dengan pimpinan kontraktor smelter WSDRI dan ENFI dari China. ist/Kolaka Pos
KOLAKAPOS, Jakarta -- PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria) telah menandatangani Kesepakatan Kerangka Kerja (Framework Agreement) pembangunan smelter feronikel, pembangkit listrik serta sarana pendukung dengan kontraktor WSDRI dan ENFI dari China di Jakarta, Selasa (30/10) lalu. “Kesepakatan kerangka kerja ini akan ditindaklanjuti dengan perjanjian rekayasa, pengadaan dan konstruksi atau engineering procurement construction (EPC) pada Desember 2018, sehingga kegiatan EPC sudah bisa dimulai pada Januari 2019," kata Direktur Utama PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria). Derian Sakmiwata. "Kedua perusahaan ini memiliki kemampuan teknis dan pengalaman dalam membangun smelter dan pembangkit listrik. Kami percaya dengan menggandeng kedua perusahaan ini kami bisa menyelesaikan proyek pembangunan smelter dengan anggaran sekitar Rp10 triliun sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh pemerintah,” sambung Derian. Menurutnya, WISDRI Engineering and Research Incorporation Limited adalah perusahaan rekayasa internasional dari China dengan spesialisasi pada industri peleburan, energi dan perkotaan yang telah memiliki pengalaman proyek-proyek di seluruh dunia, termasuk smelter dan pembangkit listrik di Morowali, Sulawesi Tengah. China ENFI Engineering Corporation adalah perusahaan rekayasa internasional dengan spesialisasi intergrasi proyek, energi baru dan pengembangan sumberdaya dengan pengalaman internasional, termasuk pembangunan smelter dengan teknologi rotary kiln electric furnace (RKEF) di Myanmar. Ceria merupakan perusahaan pemegang izin usaha pertambangan (IUP) operasi produksi dengan wilayah kerja tambang nikel dan pembangunan smelter di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Ceria dimiliki 100 persen oleh perusahaan nasional. Ceria tengah membangun smelter feronikel untuk bahan bahan baku galvanise dan baja nirkarat, juga akan membangun pengolahan nikel kobalt untuk bahan baku baterei isi ulang. Ceria menjalankan operasinya dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Ceria turut berkontribusi bagi pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat setempat melalui penerimaan tenaga kerja dan pengembangan bisnis lokal, program pengembangan masyarakat serta pembayaran pajak dan non-pajak kepada pemerintah. Selain CSR, sejak mulai berproduksi pada Oktober 2017 hingga Juni 2018, PT Ceria Nugraha Indotama (PTCNI) telah membayarkan pajak dan non-pajak kepada negara sebesar Rp112 miliar. (mir)
  • Bagikan

Exit mobile version