Ratusan Pelaku UMKM di Konsel Dilatih Kewirausahaan

  • Bagikan
Sekda Konsel bersama Kadis Koperasi saat berfoto bersama usai membuka kegiatan pelatihan. FOTO : Saprudin/Kolaka Pos

KOLAKAPOS, Andoolo -- Pemkab Konsel melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Diskop UMKM), menggelar kegiatan Pelatihan Kewirausahaan bagi 100 pelaku UMKM se-Konsel. Sekda Konsel Sjarif Sajang menuturkan, Pemkab Konsel mengapresiasi Diskop UMKM Konsel atas terlaksananya kegiatan ini, dalam rangka mengembangkan SDM dan mendorong para pelaku usaha, agar terus berkembang ditengah-tengah era globalisasi saat ini, yang dibarengi berkembang pesatnya Iptek, yang merupakan salah satu tantangan yang harus disikapi.

"Olehnya itu, pelatihan ini sebagai salah satu upaya pemberi solusi menjawab tantangan yang begitu kompleks dewasa ini, sekaligus untuk mengurangi pengangguran akibat kekurangan lapangan kerja, yang tentunya dibarengi dengan upaya Pemda, dalam melaksanakan pembinaan dan pemberian bantuan permodalan yang dianggarkan dalam APBD, agar kewirausahaan di Konsel semakin berkembang pesat," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta peserta agar menggalakkan semangat kewirausahaan dalam kehidupan bermasyarakat, kemudian mengikuti pelatihan ini dengan serius dan melewati seluruh tahapan pelatihan dengan baik, sehingga nantinya dapat menjadi wirausahawan yang sukses.

Sementara itu, Kadiskop UMKM Konsel Djusachri mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman, pengetahuan tentang kewirausaahan bagi pelaku usaha dan untuk menciptakan wirausaha yang maju, mandiri dan handal, guna mendukung visi Pemda menuju Desa yang maju dan sejahtera.

Salah satu peserta kegiatan, yang juga pemilik hak paten merk kopi Tolaki, Asri dari Desa Tridana Mulya Kecamatan Landono mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan binaan Diskop UMKM Konsel dalam mendapatkan informasi terkini melalui pemateri utamanya, untuk pengembangan usaha yang saat ini dirintisnya.

"Saya berharap Pemda untuk membantu menyediakan alat pencetak kemasan kopi yang lebih modern, yang mana selama ini hanya menggunakan peralatan manual saja, yang tentu terbatas jumlah produksinya, selain itu bagaimana petani kopi diberdayakan lebih, karena masih minimnya bahan baku untuk pengolahan dan produksi kopi Tolaki," pungkas Asri. (k5/b)

  • Bagikan