Soal Perusda Kolaka tak Ada Kontribusinya pada Daerah
KOLAKAPOS, Kolaka -- Direktur Utama Perusahaan Daerah (Perusda) Kolaka, Armansyah akhirnya angkat bicara menanggapi tudingan bahwa perusahaan yang dipimpinnya itu nyaris tak ada kontribusi untuk daerah. Apalagi disebut hanya menjadi beban pemerintah daerah, karena dinilai terus diterpa berbagai masalah.
Armansyah mengatakan, kontribusi Perusda terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) itu sangat jelas adanya. Hal itu dapat dilihat berdasarakan laporan keuangan yang disampaikan ke pemerintah daerah. " Kontribusi Perusda untuk PAD itu ada, itu bisa dilihat dari laporan (keuangan) kita. Setiap tahun itukan selalu ada laporan yang kita sampaikan ke Pemda melalui BPKAD dan Inspektorat. Itu ditembuskan juga ke DPRD, jadi mereka ini mungkin yang tidak pernah membaca laporan itu," beber Armansyah kemarin (7/2).
Bahkan menurut dia, berdasarkan laporan keuangan tahun 2018, Perusda mendapat keuntungan atau laba lebih dari Rp1 miliar. Kendati demikian keuntungan itu tidak serta merta diporsikan untuk pemasukkan PAD. "Pelaporan (keuangan) tahun 2018 itu ada sekitar miliaran lebih, cuma kan di situ ada Perda yang mengatur pembagian hasil. Jadi, jelas ada kontribusi untuk daerah, apalagi laporan itu kan hasil audit independen jadi saya tidak bisa mengada-ada," tegasnya.
Ia menjelaskan, saat ini Perusda lagi fokus menyelesaikan beberapa kewajibannya. Salah satunya pembayaran tunggakan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Kemudian perpanjangan izin usaha pertambangan (IUP) yang dikelola Perusda saat ini. "Jadi sebenarnya keuntungan itu masih bisa dimaksimalkan, tapi karena kita masih fokus menyesaikan beberapa kewajiban itu makanya bonafit perusahaan tidak terlalu maksimal," terangnya.
Seperti diberikan sebelumnya, menurut anggota komisi III DPRD Kolaka, Hasbi Mustafa, sejak dua tahun terakhir ini Perusda nyaris tak memberi kontribusi nyata untuk daerah. Bahkan Perusda dinilai terus diterpa masalah. Atas kondisi tersebut, Hasbi mengaku prihatin dengan Perusda. “Sudah dua tahun masak begini terus, malah persoalan yang makin menumpuk. Harusnya itu mereka yang ada di Perusda berpikir bagaimana bisa memajukan Perusda dan bisa menghasilkan untuk daerah, ini masalah terus yang ada,” ungkap Hasbi belum lama ini. (kal/hen)