Nelayan Konsel Diberi Pelatihan Pengelolaan Sosis Ikan

  • Bagikan
Masyarakat nelayan Konsel saat dilatih cara mengelola sosis ikan hingga pengemasan. FOTO: Sapruddin/kolaka pos

KOLAKAPOS, Andoolo -- Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Selatan (Konsel) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) bekerjasama dengan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Ambon, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan keterampilan masyarakat. Bidang pengolahan hasil perikanan.

Bimtek tersebut, fokus pada cara pengolahan sosis ikan dan pengemasan. Dan dibuka oleh Kadis DKP Konsel Irwan Silondae, didampingi Kepala BP3 Ambon Praatma Prihadi, dengan peserta berasal dari masyarakat nelayan dan petani tambak se-Konsel.

"Atas nama Pemda, kami sangat mengapresiasi atas terselenggaranya Bimtek ini yang digelar oleh BP3 Ambon, semoga sinergitas ini terus terjalin dimasa mendatang. Demi meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan masyarakat nelayan dan petani tambak kita," jelas Irwan.

Lanjutnya, pelatihan pengembangan keterampilan masyarakat nelayan akan terus dilaksanakan, termasuk akan di upayakan bantuan penyediaan gerai, wadah/gerobak bagi mereka yang telah mengikuti pelatihan.

"Olehnya itu, saya himbau peserta mengikuti dengan baik dengan harapan pelatihan pengolahan sosis ikan hingga pengemasan, juga pelatihan pembuatan pelet/pakan ikan bisa terus dikembangkan lebih lanjut, dalam bentuk kewirausahaan mandiri yang sukses," tuturnya.

Irwan berharap, ilmu yang didapat bisa diimpelementasikan setelah kegiatan ini, sehingga dapat menciptakan profit bagi peserta. Apalagi sosis goreng sedang digemari saat ini oleh masyarakat Sultra, tentu membutuhkan hasil produksi sosis yang melimpah.

Sementara itu Kepala BP3 Ambon Praatma Prihadi, dalam kesempatan itu meminta peserta mengikuti dengan seksama yang diperagakan oleh instruktur, sehingga nantinya bisa memproduksi sendiri dan menjadi usahawan baru walaupun kecil-kecilan.

"Ini juga jadi pengalaman nyata kami, saat mengajarkan keterampilan kepada warga Ambon, yang awalnya produksi puluhan butir/hari, saat ini menjadi 6.600 butir perhari, jika dihitung harga jual 600 rupiah perbiji maka hasilnya jutaan perhari. Hal itu bisa terjadi di daerah ini, tentu dengan komitmen penuh," ungkapnya.

Selain itu, sambung dia pihaknya berharap Pemda/ Dinas DKP bisa menyiapkan gerai atau pangsa pasar lainnya, agar produksi bisa meningkat dan usaha berkembang pesat, sehingga tingkat pertumbuhan kesejahteraan masyarakat bisa lebih signifikan. (k5/b)

  • Bagikan

Exit mobile version