KOLAKAPOS, Andoolo -- Gudang BULOG yang berlokasi di Desa Lalobao, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), resmi difungsikan penggunaannya. Hal itu ditandai dengan peresmian dan pengguntingan pita, serta penandatanganan prasasti oleh Direktur SDM dan Umum Bulog Bagya Mulyanto, bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Konsel, Ir. Sjarif Sajang, Selasa (19/2). Dalam sambutannya, Direktur Bulog Bagya Mulyanto menyampaikan terima kasih kepada Pemda Konsel, yang telah menghibahkan tanah seluas kurang lebih 4 Ha kepada BULOG, dan telah dimanfaatkan untuk pembangunan gudang baru seluas 0,7 Ha, yang terdiri dari bangunan gudang kapasitas 2.000 ton, kantor, laboratorium pemeriksaan kualitas, rumah jabatan kepala gudang, Mushollah, toilet umum dan Pos jaga. "Kehadiran gudang bulog ini menambah unit dan kapasitas gudang yang dimiliki Bulog Divre Sultra, dari kapasitas sebanyak 32.500 ton dan 14 unit menjadi 34.500 ton dan 15 unit yang tersebar di Kendari, Unaaha, Kolaka, Bombana, Bau-bau, Raha dan Wanci," ungkap Bagya. Gudang yang sudah modern ini, lanjut dia akan dikelola oleh Kansilog Bombana, yang nantinya kendaraan/truk dapat bongkar muat komoditi beras langsung dalam gudang. Tentunya gudang ini bisa bermanfaat besar, bagi petani dan pelaku usaha penggilingan di daerah ini. "Yang mana saat ini stok beras di gudang-gudang Bulog, masih aman dan tersedia untuk 6,6 bulan kedepan, yakni sebanyak 9.200 ton dengan alokasi rastra 1.350 ton/bulan," rincinya. Ditambahkannya, untuk mekanisme pendistribusian beras akan diatur sebaik mungkin, sesuai asas manfaat masing-masing beras tersebut, seperti jenis beras Bansos dan Komersil, jika komersil kita akan membeli langsung dengan harga layak di tingkat petani. "Selain itu, untuk meningkatkan kualitas beras daerah ini, Bulog akan bekerjasama dengan Pemda untuk memberikan pendampingan kepada petani, bagaimana memproduksi beras yang berkualitas, sehingga bisa di pasarkan ke Provinsi lain, apalagi saat ini kualitas beras Konsel sangat baik," ungkapnya. Sedangkan Sekda Konsel Sjarif Sajang, juga mengapresiasi atas pengoperasian gudang tersebut di lokasi tanah yang di wakafkan Pemda Konsel, dengan harapan hasil produksi pertanian seperti jagung dan padi bisa meningkat. Dan dibeli oleh Bulog dengan harga lebih tinggi, sehingga menjamin kehidupan ekonomi masyarakat petani, sejalan dengan salah satu fungsi Perum Bulog yakni pengendalian harga. "Dengan adanya gudang ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, yang dapat menampung hasil pertanian dengan harga yang tidak bisa dimainkan oleh para calo, karena setelah panen bisa langsung dimasukan kesini dengan terlebih dahulu di cek tingkat kadar airnya melalui laboratorium yang telah di siapkan," tandas Sjarif. (k5/b)