KOLAKAPOS, Raha -- Sampah merupakan persoalan serius yang dihadapi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, mengakibatkan penataan kota Raha menjadi kumuh.
Di dalam kota Raha, tumpukan sampah beraroma busuk menjadi pemandangan sehari-hari. Sampah dapat di jumpai di jalan poros kota, lorong-lorong, pasar, taman kota hingga menumpuk di kanal banjir sepanjang jalan bypas kota Raha.
Lurah Wamponiki, Muhammad Ali menemukan warganya membuang dan menumpuk sampah di pinggir kali. Ia pun tak segan menegur warganya tersebut. "Saya sudah bertemu dengan warga saya di RW 02 RT 01 tepatnya di sebelah jembatan depan kantor Danramil Katobu. Alasan dia (warga,red) kumpul sampahnya di pinggir kali, karena saat dia kumpul sampahnya di depan rumahnya petugas kebersihan tidak datang angkut. Jadi sampahnya di kumpul di pinggir kali. Persoalan sampahnya berceceran jatuh ke kali, dia tidak mengetahui. Malah Ia menyalahkan hewan karena menggaruk sampah tersebut" ujarnya pada Kolaka Pos
Menurutnya, teguran langsung dengan mendatangi rumah warga yang kerap membuang sampah secara liar, bertujuan untuk memberikan kesadaran supaya aksi buang sampah disembarang tempat tidak diulangi lagi. Dampak terparah jika membuang sampah di kali adalah banjir. "Jangan buang sampah tidak pada tempatnya. Kalau ada sampah yang masih terkumpul di halaman rumah karena tidak dingakut oleh petugas kebersihan, maka segeralah mengadu ke kantor lurah, nanti kami yang akan mengkoordinasikan dengan petugas kebersihan atau Dinas Lingkungan Hidup," tandasnya. (m1/c/hen)