Ahmad Safei Soal Mati Surinya Pasar Mangolo
KOLAKAPOS, Kolaka -- Bupati Kolaka, Ahmad Safei akhirnya buka suara terkait masalah 'mati suri'-nya Pasar Mangolo pasca diresmikan beberapa bulan lalu. Menurutnya, belum adanya aktifitas di pasar hingga saat ini merupakan hal wajar yang terjadi pada sarana dan prasarana yang baru dibuka penggunaannya.
"(Belum berfungsingnya Pasar Mangolo) itu kan bagian dari dinamika. Memang pasar kalau baru dibuka pasti akan begitu, ada dinamikanya, tidak bisa langsung ramai. Jadi pasti ada dinamikanya dan berproses," ujar Ahmad Safei saat ditemui seusai menghadiri kegiatan di Mapolres Kolaka, Kamis (16/5).
Sesuai namanya, bangunan Pasar Mangolo berdiri di Kelurahan Mangolo, Kecematan, Latambaga, Kabupaten Kolaka. Pasar Mangolo memiliki 248 lods, terdiri dari 128 lods tertutup dan 120 lods terbuka. Semuanya lods telah diisi oleh pedagang. Pada awal diresmikan pada 28 Februari 2019 lalu, kondisi pasar sempat ramai. Apalagi saat persemian itu bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kolaka yang juga dipusatkan di sana. Namun seusai acara itu, pasar Mangolo perlahan-lahan ditinggalkan penghuninya. Hingga kini tak ada lagi transaksi jual beli di sana. Lods-lods pun telah tertutup rapi.
Ahmad Safei mengakui faktor utama penyebab tidak adanya aktifitas seperti saat ini karena para pedagang yang menghuni lods-lods itu tidak lagi aktif menjual. Meski demikian, dia optimis Pasar Mangolo pasti ramai kembali seiring berjalannya waktu. "Jadi ini bukan persoalan sepinya sebenarnya, tapi...memang berpulang sama pedagangnya sebenarnya, dan dinamikanya sudah seperti itu karena memang dimana-mana pasar kalau baru dibuka awalnya sudah begitu. Tapi pada akhirnya nanti tetap akan ramai karena menjadi rebutan," ujarnya.
Di kawasan bangunan pasar semi modern itu juga terdapat terminal angkutan Kolaka-Kolaka Utara. Tapi hingga ini juga terminal tak berfungsi maksimal. Penyebabnya para sopir lebih nyaman menggunakan terminal bayangan di dalam kota. Terkait hal ini, Bupati berjanji akan melakukan evaluasi pengelolaannya. "Saya kira (penggunaan terminal bayangan) itu persoalan lain, tapi tetap kita akan benahi kalau ada persolan yang seperti itu. Termasuk para pedagang setelah enam bulan masa kontraknya kita akan evaluasi, karena daftar tunggu (calon pedagang) juga banyak sekali," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kolaka, Parmin Dasir mengakui sepinya aktifitas di Terminal Mangolo karena adanya penggunaan terminal bayangan. Makanya ia meminta agar Dinas Perhubungan memberikan efek jera kepada para sopir bandel. "Saya pikir ada Dinas Perhubungan yang membidangi masalah itu. Kalau penggunaan terminal bayangan, Dishub harus tegas menertibkan itu," ucap Parmin. (kal/hen)