KOLAKAPOS, Raha -- Bupati Muna LM Rusman Emba mengakui pembangunan infrastruktur di Muna berjalan lambat. Penyebabnya adalah APBD Muna yang relatif kecil, sementara belanja gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS/ASN) cukup besar. Selain itu, keuangan daerah juga dibebani oleh utang pembangunan gedung modern rumah sakit umum daerah (RSUD) Muna sebesar Rp50miliar pertahun. Hal tersebut diungkap pasangan Abdul Malik Ditu ini saat memberikan sambutan dalam kegiatan Halal Bi Halal bersama keluarga Fato Ghoerano yang dihadiri tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat Muna di aula sarana olahraga (SOR) Laode Pandu jalan bypas Raha, Minggu (9/6).
Menurut Rusman, separuh APBD Muna telah diambil oleh Kabupaten Muna Barat. Sebagai daerah otonomi baru pecahan kabupaten Muna, Pemkab Muna Barat telah ingkar janji kepada Pemkab Muna karena tidak sepenuhnya menarik PNS Muna ke Muna Barat. "APBD Muna diambil oleh Muna Barat Rp217miliar. Rp217 miliar ini dengan konsekwensi 3000 pegawai pindah tugas di sana. Tetapi faktanya yang pindah tugas disana hanya 1300 orang. Jadi masih ada sekitar 1700 orang. Padahal uang sudah masuk ke Muna Barat. Jadi saya bukan mencari pembenaran. Saya ingin menceritakan kondisi. Karena apapun visi besar kita kalau tanpa ada penganggaran tentu itu akan terseok-seok," ungkapnya
Ia juga mengatakan, diawal masa jabatannya September 2016 hingga saat ini Juni 2019, mereka fokus membayar cicilan utang pembangunan RSUD Muna sebesar Rp50miliar pertahun. "Kemarin kita punya inisiasi membangun dengan meminjam. Tahun kemarin disepakati, tetapi tahun ini tidak disepakati. Saya juga heran kenapa bisa terjadi," keluh Rusman
Meski dibawah tekanan keterbatasan APBD, Rusman juga membeberkan keberhasilannya melakukan pembangunan infrastruktur dan keberhasilan petani Muna menjual komoditi pertanian hingga ke pulau Jawa menggunakan Tol Laut.
Rusman juga mengungkapkan misinya untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur yang fundamental di tepi laut Motewe. "Rencana kita akan membangun gedung satu atap disana. Kemudian kita akan bangun SOR dan lapangan sepak bola termasuk membangun pertokoan ditepi pantai, tetapi ini belum terealisasi karena persoalan penganggaran," ujarnya
Pada kesempatan itu pula, Rusman berharap melalui Halal Bi Halal Fato Ghoerano, jalinan tali persaudaraan antara Pemkab Muna dan Tokoh Masyarakat, adat dan agama semakin terjalin erat. "Jangan kita di acak-acak, jangan kita di adu domba oleh sekmen-sekmen lain yang tidak menginginkan daerah Muna ini sejuk aman dan damai. Insya Allah," tandasnya. (m1)