KOLAKAPOS, Andoolo -- Konsel terus berbenah untuk menghadapi Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39 yang akan digelar 16 Oktober mendatang.
Bupati Konsel H. Surunuddin Dangga mengatakan, melalui kegiatan ini pihaknya akan memanfaatkan sebaik-baiknya, untuk mempromosikan potensi dan unggulan daerah Konsel dimata dunia International, khususnya di bidang pertanian, perkebunan dan hortikultura.
"Untuk mendorong hal tersebut, saya akan perintahkan seluruh OPD bahu membahu mensukseskan kegiatan yang langka ini, dengan memaksimalkan setiap momen. Termasuk meningkatkan kapasitas ruas jalan lingkar sekitar lokasi kunjungan," terangnya.
Surunuddin menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk dan buah sinergitas dan kepercayaan nyata yang telah dibangun Pemda bersama Kementan selama ini, yang sebelumnya juga telah dijadikan pusat pengembangan bibit sapi bali dan bantuan alinstan, yang sangat membantu peningkatan perekonomian.
"Bak gayung bersambut, kebetulan saat ini kami sedang memprogramkan pengembangan kakao dan sagu, dimana terkendala karena adanya hama yang menyerang tanaman kakao, tentunya dengan adanya HPS dapat meringankan dan mewujudkan keinginan tersebut dengan mudah, sehingga impian menjadikan Konsel sebagai pusat lumbung pangan secara Nasional dan Internasional bisa terwujud," tandas Surunuddin.
Sebelumnya, Sekjen Perkebunan Kementan Dr. Antarjo mengatakan, Konsel dipilih karena memiliki potensi perkebunan dan pertanian yang memadai, dengan target utama pada Oktober nantinya bisa melakukan panen raya dan launching industri prosesing kakao dan pengolahan sagu bersama para peserta HPS, yang nantinya menjadikan Pulau Sulawesi, khususnya Konsel sebagai penyumbang besar produksi kakao dan tanaman sagu.
"Kita ajak para peserta HPS baik dari nasional, regional maupun mancanegara untuk berkunjung dan melihat langsung perkebunan yang ada di Konsel, sekaligus untuk menepis anggapan dunia internasional bahwa kita besar bukan karena hanya bidang usaha pertambangan saja tetapi memiliki potensi perkebunan yang luas dan berkualitas, yang selama ini mereka hanya melihat proses pengolahannya di pabrik saja," jelas Antarjo.
Mendukung hal itu, sambungnya, saat ini pihaknya membawa para ahli pertanian, yang akan bekerja untuk menggelar teknologi pertanian komoditas kakao dan sagu di Angata, dengan jenis sistem usaha tani kakao seluas 10 ribu Ha. Nantinya pada puncak acara ditampilkan display inovasi KRPL dan OPAL, integrasi ternak dengan kakao, display hasil produksi hasil olahan kakao, sagu dan alinstan serta gelar teknologi sagu dan pajale.
"Tentunya dengan kegiatan dan promosi ini melalui modernisasi dan inovatif, serta peningkatan peran Pemda dan masyarakat, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah ini pada sektor pangan, dengan tujuan secara global, yakni mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045," ungkapnya.
Untuk diketahui, kegiatan HPS ke-39 dipusatkan di Kota Kendari Provinsi Sultra yang akan diisi dengan pameran, seminar, lomba/bazaar kuliner dan pagelaran seni daerah serta wisata diplomatik dan gerakan penananam pohon. (k5/c)