Ciptakan Situasi Damai Pasca Demo Mahasiswa Danrem 143/HaluOloe Kendari Gelar Siraturahim
KOLAKAPOS, Kendari--Untuk menciptakan situasi damai pasca demo mahasiswa se Kota Kendari di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Sultra dalam rangka menolak, RUU KPK, RUU KUHP dan UU Pertahanan, Korem 143/HaluOleo menggelar Siraturahim.
Siraturahim tersebut diselenggarakan di Gedung Aula Mokodompit Korem 143/HaluOleo yang dihadiri, Gubernur Sultra, Ali Mazi, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi, dan Mahasiswa.
Komandan Korem 143/HaluOleo Kendari Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto mengucapkan terima kasih kepada Mahasiswa dan media dalam kegiatan yang diselenggarakan Korem dalam hal ini siraturahim. "Kita sama-sama menginginkan di Sultra ini untuk tercipta kondisi damai, aman, dan tentram," ucapnya saat memberikan sambutan. Sabtu, (28/09) malam.
Oleh karena itu, marilah bergandengan tangan untuk memberikan warna yang terbaik di Sultra. Kemudian, lanjutnya, ketika komunikasi terjalin dengan baik antar semua pihak, maka yakin dan percaya Sultra akan damai dan tentram. "Segala sesuatu jika kita komunikasikan maka hasilnya akan baik," paparnya.
Salah seorang perwakilan Mahasiswa La Ode Abdul Jabar mengatakan, pihaknya sudah tidak percaya dengan kepolisian. Untuk itu ia meminta kepada pemerintah, agar kasus ini ditangani langsung oleh TNI, sehingga bisa mengungkap fakta yang sebenarnya. "Saat ini kami sudah tidak percaya dengan aparat kepolisian, jika mereka yang menangani kasus ini maka tidak akan maksimal, karena kami duga kuat bahwa pelaku penembakan adalah polisi," tegasnya.
Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan, suatu kesyukuran karena malam ini Korem 143/HaluOleo Kendari telah melaksanakan siraturahim sehingga bisa bertatap muka dengan mahasiswa. "Sultra ini sudah dikenal damai. Damai itu indah. Jika semuanya dikerjakan dengan damai maka program pemerintah dapat berjalan dengan baik," urainya.
Terkait mahasiswa yang tewas saat aksi unjuk rasa di DPRD Sultra dalam rangka menolak RUU KPK, RUU KUHP, dan RUU Pertahanan, pihaknya akan membentuk tim, sehingga bisa mengungkap fakta yang sebenarnya. "Kejadian ini tiba-tiba terjadi, saya juga sudah meminta maaf kepada keluarga korban dan sudah memberikan santunan. Dan ini Insya Allah kedepannya tidak akan terjadi lagi," tegas pasangan Lukman Abunawas itu.
Ia mengaku kasus ini sudah disampaikan kepada Kapolri, Tito Karnavian. Untuk itu kepada mahasiswa, terutama keluarga korban tetap tenang, berikan tugas ini kepada pemerintah. "Percaya saja kasus ini akan diusut tuntas, agar diketahui siapa pelaku penembakan terhadap masa aksi dalam hal ini mahasiswa," ungkapnya.
Selain itu, ia berharap pertemuan yang digelar Korem 143/HaluOleo Kendari ini bisa menjadi wadah untuk menyelesaikan hal-hal yang tidak diinginkan, dan menghasilkan sesuatu yang indah. Komunikasi antar Mahasiswa, TNI-Polri tetap terjalin dengan baik. Dengan demikian program pemerintan akan terealisasi dengan baik.
Sementara itu, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi mengapreasi langkah Korem 143/HaluOleo, sehingga bisa melaksanakan siraturahim dengan mahasiswa dan Pemerintah Provinsi Sultra. "Bagus kalau kita komunikasi seperti ini, sehingga pemerintah bisa fokus untuk menjalankan semua programnya," ujarnya.
Terkait gugurnya pejuang demokrasi, pihaknya akan membentuk tim pencari fakta, dan akan dilibatkan isntitusi hukum, sehingga bisa mengetahui siapa pelaku penembak Mahasiswa. "Setiap kejadian pasti ada buktinya. Bukti itu akan dijadikan dasar untuk mengungkap pelakunya. Percayakan kepada kami, kami tidak akan main main dengan kasus ini," tegasnya. (P2/hen)