Pejabat Pemkab Muna Berhamburan, Wartawan Tersungkur, Saat Gempa
KOLAKAPOS, Raha--Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 3,4 mengguncang Raha kabupaten Muna pada Jumat, (11/10) sekitar pukul 10:59 Wita. Akibatnya, sejumlah pejabat Pemkab Muna yang tengah menanti rapat paripurna penyerahan rancangan APBD Muna 2020 di ruang rampat paripurna DPRD Muna panik dan lari berhamburan mencari titik lokasi aman. Pasalnya, kepanikan yang terjadi di gedung DPRD Muna tersebut membuat salah satu wartawan media cetak koran harian pagi jatuh tersungkur. "Kami lagi asik cerita membahas soal pelantikan anggota DPRD Muna periode 2019-2024. Mendadak terdengar suara gemuruh disertai guncangan. Terus ada yang berteriak gempa, saya panik, saya lari keluar, saya tidak lewat tangga tapi saya lompat. Tapi pendaratanku kurang sempurna," ucap Ahmad wartawan Kolaka Pos.
Ditempat yang sama, Bupati Muna LM Rusman Emba berharap semoga tidak ada korban atas gempa bumi yang mengguncang Muna pada Jumat siang itu. "Tadi kami sedang diruangan (ruang Ketua DPRD Muna). Sangat terasa, tapi kita belum tahu sumber gempa ada dimana. Artinya ada kekagetan," ucapnya.
Terpisah, Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rosa Amelia menyatakan gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 3,4 mengguncang Raha kabupaten Muna pada Jumat (11/10) sekira pukul 10.59 Wita terjadi di sebelah Timur Laut Raha kabupaten Muna dan tidak berpotensi sunami. "Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4.75 LS, 122.74 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 9.1 km, Timur Laut Raha Provinsi Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 10 km," ucapnya.
Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Buton Segmen A. "Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di Raha II-III MMI. Tidak berpotensi tsunami dan hingga pukul 11.38 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya," pungkasnya. (m1/c/hen)