Ridwan Bae Kritisi Kebijakan Bupati Muna Soal Dihidupkan Kembali Lapak Kaki Lima
KOLAKAPOS, Raha--Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae mengkritisi sejumlah kebijakan program pembangunan yang dilakukan Bupati Muna Rusman Emba. Sejumlah pembangunan tersebut diantaranya adalah menghidupkan ekonomi kerakyatan dengan menata lapak-lapak kaki lima dengan cara menyatukan para pedagang dalam kawasan lahan kosong jalan bypas Pelabuhan Nusantara Raha dan reklamasi laut Motewe di kecamatan Batalaiworu.
Wakil rakyat dua periode dapil Sultra ini menilai, Bupati Muna LM Rusman Emba telah membuat tata ruang kota Raha menjadi kumuh akibat menempatkan lapak-lapak kaki lima didalam kawasan hijau perkotaan. "Dari pelabuhan ke rumah jabatan (Galampano), dalam konsep saya adalah itu daerah hijau. Artinya saat kita dari rumah jabatan ke pelabuhan kita bisa melihat keindahan. Tapi yang kita lihat sekarang itu adalah kekumuhan. Ada lapak-lapak dan seterusnya," ucap Ridwan Bae pada Kolaka Pos saat menghadiri peresmian dermaga pelabuhan fery di desa Lagasa akhir pekan lalu.
Mantan Bupati Muna dua periode ini meminta supaya Bupati Muna dapat menertibkan dan melakukan penataan ulang terhadap keberadaan lapak kaki lima tersebut. "Tapi itu bukan berarti Rusman (Bupati Muna) tidak mampu menyelesaikan. Bisa saja dia selesaikan dia bongkar saja habis toh," pintanya.
Selanjutnya, soal pengembangan kawasan perkotaan dengan mereklamasi laut Motewe di kecamatan Batalaiworu, Ridwan Bae sangsi atas pembangunan tersebut dapat rampung dalam kurun waktu 10 tahun ditengah keuangan daerah yang relatif rendah. "Membangun di ujung Latawe (Motewe), ko pernahkah membayangkan, akan selesaikah dalam 10 tahun lagi? Coba ko hitung dengan uang yang sangat terbatas. Bisa nggak? Yang lama saja belum selesai, yang baru dikejar," ketusnya.
Makanya, tegas Ketua DPD I Golkar Sultra ini mengatakan, sampai saat ini dia masih menakar-nakar akan memberikan pintu Golkar kepada petahana Bupati Muna LM Rusman Emba pada Pilkada Muna 2020 mendatang. "Jadi saya wajibkan calon berikutnya, yang diusung oleh Golkar yang mau menyelesaikan Kota Raha secara sempurna," tegas Ridwan Bae.
Terpisah, menanggapi kritikan seniornya dalam tatanan pemerintahan Kabupaten Muna, Bupati Muna LM Rusman Emba meyakinkan membangunan dalam kawasan reklamasi laut Motewe dapat di selesaikan pada 2021 mendatang. "Kalau tidak ada Pilkada, sudah selesai. Tiang pancang dan vondasi sudah selesai. Jangankan 10 tahun, tahun 2021 sudah selesai semua," tegasnya.
Pada 2021 mendatang, Rusman membayangkan di kawasan reklamasi laut Motewe akan berdiri gedung yang monumental dapat menampung masyarakat hingga 2000jiwa. "Kan disitu ada Gedung Satap (satu atap). Didalamnya akan memuat 1000 sampai 2000 orang yang hadir. Sebenarnya itu, dilantai pertamanya perkantoran, lantai kedua ruang pertemuan," ucapnya.
Terkait soal penataan ruang kota yang dianggap kumuh oleh Ridwan Bae, Rusman meyakinkan bahwa penempatan lapak kaki lima dikawasan lahan kosong bypas Pelabuhan Nusantara Raha bersifat sementara. "Jadi, itu (lapak kaki lima) kita tata disitu untuk sementara. Insya allah nanti kita akan pindahkan ke area water front city. Tapi karena dia butuh tahapan-tahapan sehingga insya allah di tahun selanjutnya kita selesaikan," ucapnya.
Pada kesempatan itu pula, Bupati menyinggung soal pembangunan infrastruktur jalan. Katanya dalam pemerintahannya, sejumlah jalan kecamatan hingga desa perlahan sudah dapat terselesaikan. "Jalan aspal kita sudah mulai dari Palangga hingga Waara. Waara menuju Mabodo juga sudah selesai. Kemudian di Bonea tengah dibangun, Tampo juga demikian. Jalan pahlawan depan Polres ke dermaga (desa Lagasa) Insya allah kita akan selesaikan. Insya allah semua yang kita rencanakan kita bangun. Tapi keterbatasan anggaran jadi butuh tahapan-tahapan," pungkasnya. (m1/c/hen)