Mahasiswa USN Demo Desak Bupati Kolaka Jalan Akses Masuk Kampus Diaspal

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kolaka--Puluhan mahasiswa Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka yang tergabung dalam Lembaga Studi Hukum dan Kebijakan (LSHK) menggelar unjuk rasa di Kantor Bupati Kolaka pada 15/11. Dalam aksinya mereka menuntut agar pemerintah daerah Kabupaten Kolaka memprioritaskan pengaspalan jalan akses masuk ke kampus USN di desa Popalia Kecamatan Tanggetada. Selain membawa spanduk para mahasiswa bergantian berorasi dan membakar ban bekas. "Bupati Kolaka telah mengabaikan kepentingan orang banyak, ribuan mahasiswa yang kuliah di USN dan masyarakat Popalia menderita karena jalanan berlubang dan berdebu, dimana tanggung jawab nya Bupati Kolaka?," Papar Jayadi, koordinator lapangan dalam orasinya. Para mahasiswa menilai Pemerintah daerah tutup mata sehingga jalan masuk ke kampus mereka tak kunjung diselesaikan pengaspalannya padahal merupakan kampus merupakan aset daerah Pemda juga. "Masa hanya sepanjang 3 km saja tidak bisa diaspal? Lebih dipentingkan jalan ke wisata Kea-Kea dibanding jalan masuk USN, ribuan mahasiswa menderita melewati jalanan rusak setiap harinya, belum lagi debunya yang membuat masyarakat terkena penyakit ISPA, " terang Mahasiswa lainnya dalam aksi tersebut. Karena Bupati Kolaka sementara melakukan perjalanan dinas, maka Perwakilan Mahasiwa dalam aksi itu kemudian diterima oleh Asisten I Muh. Bakri dan Plt. Kadis PU Abbas. Dihadapan para Mahasiswa Muh. Bakri menyatakan persoalan pengaspalan jalan Di Kampus USN adalah hal yang "kecil," jika petinggi USN dan Pemda bisa menjalin Komunikasi. "Ini persoalan kecil sebenarnya, hanya saja selama ini tidak ada komunikasi antara petinggi USN dan Pemda, tidak mungkinlah Pemda tidak memperhatikan USN, karena asetnya kita juga, anak anak kita kuliah disitu juga, sejak berdirinya saja banyak aset Pemda juga disitu, jadi tidak benar kalau Pemda tidak mendukung USN, ini hanya persoalan miskomunikasi, coba suruh Pak Azhari itu ketemu pak Bupati, selesai itu," tegas Bakri. Sementara itu, plt Kepala Dinas PU Kab. Kolaka menjelaskan bahwa secara teknis, Pemda sangat mendukung terhadap pengaspalan jalan di desa Popalia. "Sejak 2016 mulai dari titik nol kita dukung, hingga pengasapalnnya 1 km ditahan 2017, hanya saja karena program pengaspalan jalan ini terbatas pada 2 km setiap Kecamatan sehingga ditahun berikutnya itu bukan lagi desa Popalia, tetapi desa lain di wilayah kecamatan Tanggetada, tidak mungkinlah desa Popalia terus yang dapat setiap tahunya, karena ada desa desa lain juga yang membutuhkan program itu," ujarnya. Selanjutnya untuk ditahun 2019 ini, kata Abbas, berdasarkan hasil verifikasi dengan empat kementerian, dana DAK untuk program pengaspalan jalan terpangkas dari usulan 30 Milyar lebih menjadi hanya 12 M lebih saja. "Untuk tahun ini tinggal 12 M saja itu dari dana DAK, dan bukan hanya Popalia saja yang jadi imbasnya, kecamatan lain juga pasti kena, apalagi penganggaran sekarang sudah diketok di DPRD, tetapi kalau komunikasi jalan, seperti yang diungkapkan pak Bakri tadi, saya kira pasti ada solusinya, kalau duduk bersama Antar Pemda, USN dan DPRD, pasti bisa diselesaikan pengaspalan itu secepatnya," jelas Abbas. Bahkan Abbas menyampaikan pesan Bupati Kolaka dihadapan Mahasiswa tersebut, agar Rektor USN mau menemui Bupati Kolaka untuk mengkomunikasikan persoalan Tersebut. "Saya berani sampaikan disini, karena ini pesan Bupati tadi waktu saya telepon beliau, pak Bupati menyampaikan agar Pak Rektor bisa bertemu dengan dia, nanti juga saya akan sampaikan pesan ini langsung kepada pak Rektor," terangnya. Abbas juga menegaskan bahwa Pemda sangat mendukung keberadaan USN Kolaka, untuk itu dengan adanya aksi tersebut, dirinya berharap komunikasi bisa kembali jalan antara pihak USN dan Pemda. Usai mendengarkan penjelasan itu, mahasiswa kemudian membubarkan diri. (Mir/hen)
  • Bagikan

Exit mobile version