Penyuluh Pertanian Diminta Berinovasi

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Andoolo--Penyuluh adalah garda terdepan dalam memberikan pemahaman, pembinaan dan contoh mengelola lahan pertanian dengan inovasi yang baik, untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dengan pemanfaatan lahan yang dimiliki masyarakat. Hal itu diungkapkan Bupati Konawe Selatan (Konsel) H. Surunuddin Dangga dalam Pertemuan Teknis Pemberdayaan Penyuluhan bertempat di Wonua Monapa Resort - Ranomeeto, Kamis (21/11/2019). Ia juga menyampaikan kedepan agar lahan masyarakat tidak boleh ada yang tidak produktif lagi, semua harus termanfaatkan untuk di tanami dengan tanaman jangka pendek yang cepat mendapatkan hasil. "Jadi lahan yang ada harus dimanfaatkan menjadi kebun keluarga (Family Farming), agar kebutuhan seperti sayur-mayur dapat terpenuhi hal ini juga dapat menghemat pengeluaran finansial warga," ungkapnya. Selanjutnya, Surunuddin mengajak 212 penyuluh pertanian se-Konsel yang ikut kegiatan tersebut untuk berperan aktif dalam memajukan pertanian sehingga cita-cita bersama mewujudkan masyarakat sejahtera dan mandiri segera terwujud. "Saya berharap para penyuluh menjadi pioner Pertanian dan dapat bekerja maksimal, dan terus berinovasi dengan tidak banyak mengeluh dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," imbuhnya Disinilah peran para penyuluh, yang juga dianggap sebagai pionir dalam memberikan contoh bagi masyarakat dalam peningkatan pertanian, salah satu hal terkecil adanya tanaman dalam lingkungan perumahan. "Memajukan pertanian, penyuluh harus memberi contoh kemasyarakat dengan menanami tanaman yang bermamfaat di lingkungan rumahnya. Sekaligus mendorong orang lain melakukan hal yang sama, sehingga kebutuhan pangan selalu tersedia," jelasnya Mantan Ketua DPRD Konsel ini juga menjelaskan bahawa adapun terkait data pertanian semua akan dibenahi, sehingga seluruh pihak dan para penyuluh memiliki data dan persepsi serta cara berfikir yang sama untuk kemajuan pertanian di Konsel. Termasuk perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Konsel harus sinkron dengan Program Kerja Presiden RI, Joko Widodo, salah satunya peningkatan pembangunan di bidang pertanian. "Contohnya menyatukan pemikiran untuk bagaimana memajukan tanaman pangan dan holtikultura. Itulah kita harus berinovasi," ujarnya. Kita juga harus mengacu sesuai dengan data ril dilapangan, sambung Ia, dimana peran penyuluh jangan dianggap sepele, karena mereka terjun langsung di Kecamatan - Kecamatan, sebagai pioner pembangunan dalam meningkatkan pertanian menuju revolusi industri 4.0,. Era 4.0, lanjut Surunuddin, dimana semua penyuluh harus terus berfikir maju untuk meningkatan taraf ekonomi dalam bidang pertanian, dengan tidak henti-hentinya memberikan pemahaman kemasyarakat. Ini juga bagian dari perwujudan Konsep Desa Maju, tandasnya, khususnya dalam meningkatkan penghasilan petani dengan tidak menyalahkan kondisi alam dalam berinovasi demi ketersediaan dan ketahanan pangan menuju Desa Maju Konsel Hebat. Sementara itu dalam laporannya Plt Kadis DTPHP, Nana menjelaskan pertemuan teknis ini dimaksudkan untuk menciptakan sinkronisasi antara berbagai kegiatan dan program penyuluhan dengan Dinas terkait, sebagai upaya membangun persepsi, meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinergitas. "Sehingga dapat dirumuskan suatu kerangka kebijakan dan langkah strategis untuk meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan bidang penyuluhan di era revolusi industri 4.0 menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045." Ungkapnya. Dengan harapan terwujudnya koordinasi dan sinergitas dengan Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) Pusat, DTPHP Sultra dan Kab Konsel, dan sebagai upaya revitalisasi kapasitas instutisional dalam menjalankan tupoksi. "Sehingga terwujud institusi yang lebih kuat dengan tingkat kinerja yang lebih baik dalam melayani pelaku utama dan pelaku usaha," pungkas Nana. K5
  • Bagikan

Exit mobile version