RKB MTsN 1 Kolaka Belum Digunakan Sudah Retak

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kolaka--Belum juga digunakan, enam Ruang Kelas Belajar (RKB) baru Madrasah Tsanawiah Negeri (MTsN) 1 Kolaka sudah retak. Kerusakan tersebut tampak pada seluruh RKB baru. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Kolaka Pos, proyek tersebut menelan anggaran sekitar dua miliar rupiah yang bersumber dari APBN. Kontraktor PT.Mari Bangun Nusantara membangun 10 MTSN dan satu Madrasah Aliyah Negeri yang tersebar di kabupaten Kolaka, Bombana, Kolaka Utara, Konawe Kepulauan, Wakatobi dan Buton Selatan, dengan nilai kontrak Rp19 miliar. Khusus Kolaka, di MTSN 1 Kolaka. Enam RKB tersebut belum sebulan rampung dikerjakan, juga belum diresmikan penggunaannya. Karenanya, kerusakannya dianggap aneh. Namun, Pelaksana kontruksi PT.Mari Bangun Nusantara, Idrus menampik kerusakan disebabkan kualitas pekerjaan mereka yang rendah. Ia menyebut kerusakan tersebut akibat gempa. "Ini gara-gara gempa yang baru-baru terjadi dua tiga hari lalu, sehingga terjadi keretakan, dan kami sementara lakukan pembenahan," singkatnya saat ditemui media ini, Rabu (25/12). Menyikapi hal tersebut, kepala kantor Kemenag Kolaka melalui, kepala seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah Ahmad Tanaka mengaku, akan segera melakukan koordinasi dengan pimpinannya terkait laporan tersebut. "Karena ini informasi penting maka kami akan rekomendasikan secara resmi kepimpinan kami, agar bisa secepatnya dilakukan evaluasi. Jangan sampai bisa membahayakan nantinya bagi siswa saat bangunan itu digunakan," tegasnya. Dirinya juga prihatin dengan kondisi RKB baru. Padahal katanya, pemerintah telah mengucurkan dana yang cukup besar agar kualitas bangunan tersebut memuaskan. "Kita harapkan dengan adanya bangunan baru ini proses belajar mengajar akan lebih efektif karena selama ini siswa kadang masuk sore karena tidak cukupnya ruangan sehingga dengan adanya bangunan baru ini siswa tidak lagi masuk siang. Tapi kalau kondisi bangunannya seperti itu kasian siswa nantinya jangan sampai terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan," kesalnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari BMKG. Gempa terakhir yang tercatat di Kolaka, terjadi pada 7 Desember 2019, dengan magnitudo 2,4 skala Richter, pada pukul 10:09:05 WIB. Pusat gempa berpusat di laut sekitar 10 KM barat daya Kolaka. Gempa tersebut menimbulkan getaran dengan skala 3 MMI (Modified Mercalli Intensity). MMI sendiri dikelompokkan menjadi 12 skala. Dari pengelompokannya, kerusakan baru terjadi pada skala 6 MMI yakni getaran dirasakan oleh semua penduduk, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan. Keretakan harusnya baru terjadi pada skala 7 MMI yang diterangkan berupa getaran dirasakan oleh semua penduduk, kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik, terjadi retak-retak bahkan hancur. Cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan. Selain itu, pernah terjadi gempa yang diakibatkan oleh pergerakan sesar (patahan) Kolaka pada 17 Desember 2019 dengan magnitudo 3,3 Skala Richter. Gempa terjadi pada pukul 20:41:30 WITA, dengan pusat gempa berada pada 16 km Barat Laut Rumbia, Bombana. Gempabumi ini dirasakan oleh sebagian orang dengan intensitas II hingga III MMI. (k9)
  • Bagikan

Exit mobile version