KOLAKAPOS, Andoolo -- Pasar Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, resmi beroperasi dan diresmikan oleh Bupati Konawe Selatan (Konsel), H. Surunuddin Dangga, turut mendampingi Wakil Bupati, H. Arsalim Arifin dan Sekretaris Kabupaten, H. Sjarif Sajang, Camat Ranomeeto, Ambolaa, Kadisperindag, Hj. Sitti Chaddijah, Kabag Humas, Gunawan dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemda Konsel, Minggu (29/12).
Mengawali sambutannya, Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga, menyampaikan rasa syukurnya karena Pasar Ambaipua yang merupakan hasil upayanya ke Kemenperindag Pusat, sudah bisa digunakan masyarakat, juga mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak, khususnya warga dan tokoh masyarakat dan Pemerintah Desa setempat, dengan menyetujui perpindahan pasar lama ke tempat baru tanpa ada riak-riak.
"Syukur Alhamdulillah, dipenghujung akhir tahun menjelang pergantian tahun 2020, hari ini (kemarin, red) kita menempati pasar baru, hasil mengemis kita ke Pemerintah Pusat yang merupakan prototipe model pasar se-Indonesia," tuturnya.
Lanjutnya, pasar Ambaipua merupakan pasar percontohan secara nasional dan sama persis yang ada di Provinsi lainnya. Dimana, khusus penjual ikan dan daging ketika dibeli langsung dicuci di tempat, dan adanya sarana ruang tera dan ruang menyusui bagi ibu dan bayinya, serta dilengkapi ruang ATM penarikan tunai.
"Pembangunan pasar merupakan sinergitas antara Pusat dan Pemda, dalam hal ini anggaran disediakan Pemerintah Pusat melalui Kemenperindag, Pemda menyiapkan lahan dan melakukan pengaspalan dan drainasenya sepanjang jalan menuju pasar. Tentunya kita ingin pasar ini ramai dikunjungi, untuk itu saya minta pedagang menjaga kebersihan, keamanan dan ketertiban, agar terasa nyaman dan aktifitas perdagangan makin hari makin meningkat," harapnya.
Selain itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap para pedagang, orang nomor satu Konsel itu, meniadakan sewa lods dan pungutan lainnya di lokasi pasar tersebut.
"Sebagai perhatian ke pedagang dan pembeli, seluruh lods hingga tahun 2021 saya gratiskan, termasuk tidak ada biaya karcis parkir atau bentuk pungutan lainnya untuk alasan apapun, mengawasi hal itu akan saya perintahkan Satpol PP dan Dishub untuk bertugas setiap hari pasar," terang Surunuddin.
Untuk itu Ia berharap, pasar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mencari rezeki, yang akan terus diperluas agar dapat menampung pedagang jumlah banyak, dengan harapan hari pasar dapat bertambah yang tadinya hanya 2 kali seminggu, selanjutnya bisa setiap hari. Untuk wilayah Kecamatan Ranomeeto, Pemda mempersiapkan dua Pasar besar yakni, di lokasi ini dan di Desa Kota Bangun, sedangkan Desa Jati Bali khusus pasar hewan.
Dikesempatan tersebut juga, Bupati memborong dagangan penjual sayur dan jenis lainnya, sembari mempersilahkan warga yang sedang berbelanja untuk mengambil barang tersebut.
Sementara itu, Camat Ranomeeto Ambolaa, menyampaikan terima kasih kepada Bupati atas perhatian di wilayah yang dipimpinnya dengan menyediakan pasar yang baru, menggantikan pasar lama yang sudah tidak layak dan tidak bisa menampung pedagang dan pembeli yang semakin hari semakin bertambah. Terkait jumlah lods yang masih belum menampung seluruh pedagang yang begitu banyak, Ambolaa menghimbau warganya agar tetap bersabar, dan akan mendata ulang para penghuni lods untuk memastikan tidak ada yang menempati dobel agar lebih adil dan merata.
"Mari syukuri upaya dan kepedulian Bupati kepada kita, dengan membangun Pasar yang lebih representatif, dan memanfaatkannya dengan baik, serta bersabar bagi yang belum terakomodir, karena kedepan Pemda akan memperluas pasar ini lagi," ujarnya.
Ambolaa juga berterimakasih atas digratiskannya biaya penyewaan lods, yang sangat membantu meringankan beban para pedagang yang baru memulai usahanya di lokasi baru. Kepedulian Bupati, tentunya demi peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat dalam mewujudkan Desa Maju Konsel Hebat.
Di tempat yang sama, saat ditemui usai peresmian, selaku penangung jawab pembangunan pasar, Kadisperindag Konsel, Sitti Chaddijah, menerangkan bahwa bangunan Pasar yang telah rampung tersebut berukuran 55 meter X 23 meter, dengan menelan anggaran kurang lebih Rp6 miliar, yang terdiri dari 35 kios, 168 lods, 1 unit Kantor Pengelola, dan dilengkapi tempat ibadah Mushallah, ruang tera, ruang menyusui dan toilet pria dan wanita masing-masing 1 unit. (k5/b)