KOLAKAPOS, Kolaka -- Balai Latihan Kerja dan Keterampilan (BLKK) Kolaka akan kembali membuka pendaftaran untuk pelatihan kerja. Rencananya, pendaftaran akan dimulai pada awal pekan depan dengan menggunakan sistem online.
"Rencananya hari Senin 13 Januari kita sudah umumkan pedaftarannya dan kita akan buka secara online, karena pendaftarannya mulai tahun ini sudah diwajibkan menggunakan sistem online. Kami akan umumkan bagaimana tata cara pendaftaran melalui pengumuman yang akan ditempel di kantor dan ada brosur yang akan kita siapkan agar masyarakat luas tahu dan paham alur pendaftarannya. Kami juga akan bantu masyarakat yang tidak paham IT," kata Kepala BLKK Kolaka, I Nyoman Warta, kemarin (8/1). Melalui sistem online, para pendaftar akan mengakses aplikasi yang terkoneksi langsung di Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker). "Jadi semua bentuk kegiatan akan terkoneksi dengan Kemenaker, kami hanya menjalankan amanah dari Permennaker Nomor 8 tahun 2018 tentang pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi,"
Adapun jurusan yang akan dibuka, terdiri 25 jurusan atau kejuruan dari 12 program pelatihan. Jumlah jurusan tersebut, terang Nyoman, masih sama dengan yang dibuka pada tahun sebelumnya. Hanya saja ada penurunan kouta peserta sebesar 50 persen dari tahun lalu. "Jadi 12 program pelatihan terdiri dari otomotif empat paket jurusan, basic office tiga paket, desain grafis satu paket, auto CAD empat paket, listrik empat paket, bubut satu paket, pengolahan makanan tiga paket, hidroponik satu paket, menjahit empat paket, sepeda motor tiga paket, dan mobil bensin satu paket, total 25 paket pelatihan dari ABPN," jelasnya.
Selain itu, akan ada 18 paket jurusan yang akan dibiayai oleh Pemda Kolaka melalui dana APBD, yang akan merekrut ratusan peserta, sehingga kekurangan kuota dari pemerintah pusat akan ditutupi. "Kami juga didukung dari ABPD karena respon Pemda sangat positif sehingga ada 18 kejuruan juga nanti akan kita laksanakan pelatihannya. Sehingga di tahun ini ada dua kegiatan pelatih dengan dua penganggaran baik dari APBN maupun APBD dengan sistem penganggaran yang berbeda. Jadi kita fokus dulu ke APBN, kemudian kita lanjut ke APBD dan kita sudah buatkan skejulnya. Jadi total pesertanya di tahun ini kita agak menurun sekitar 50 persen dari sebelumnya 880 orang kini tinggal 400-san saja, untuk ABPN akan tetapi ABPD yang naik dari 20 orang tahun lalu, kini menjadi 180 orang. Kenapa menurun, karena penganggaran dari pusat yang dikurangi," terangnya.
Persyaratan pendaftar, tambah dia, untuk program APBN siapa saja boleh ikut mendaftar, yang penting memiliki KTP elektronik. Sementara untuk program APBD dibatasi hanya untuk pemilik KTP Kolaka. Selain itu, tidak ada batasan usia maupun. "Harapan kita dengan adanya kegiatan pelatihan ini angka pengangguran bisa menurun, karena kita harapkan akan ada kemandirian dari peserta nantinya untuk bisa mengembangkan bakatnya dari apa yang sudah didapatkan dari pelatihan. Karena sekarang kami juga dituntut berapa yang sudah berhasil setelah mengikuti pelatihan ini," tutupnya. (k9)