KOLAKAPOS, Kolaka -- Satu lagi desa yang belum bisa menikmati jaringan internet desa, yakni Desa Pesouha Kecamatan Pomalaa. Meski sudah memasuki tahun 2020, pembangunan jaringan internet di desa ini belum juga rampung. Padahal pembangunan internet desa harusnya dirampungkan sebelum tutup tahun 2019, sebagaimana yang diharapkan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kolaka.
Kades Pesouha, Rahman Alimin Tiwo mengungkapkan, pembangunan jaringan internet di desanya dikerjakan oleh PT Hawk Teknologi Solusi (HTS), dengan anggaran senilai Rp30 juta. Dari nilai tersebut, pemerintah desa Pesouha sudah membayar sebesar Rp10 juta sejak mulai berkontrak dengan PT HTS pada November 2019 lalu.
Namun dalam perjalanannya, PT HTS baru mulai melaksanakan pekerjaan pada bulan berikutnya, hingga saat ini baru tiang pemancar (tower) yang berdiri. Bahkan hingga memasuki bulan ini, pekerjaan tersebut belum dilanjutkan.
Rahman mengaku, sudah menghubungi PT HTS untuk melanjutkan pekerjaan tersebut. Namun hingga kemarin (10/1), PT HTS belum memberikan kepastian. "Baru pemasangan tower, belum ditindaklanjuti dengan pinggiran-pinggiran tiang yang lain. Informasi yang saya dapat ada pekerjaan yang mereka (PT HTS, red) selesaikan di bagian selatan. Kemarin saya coba komunikasi dengan Gunsar (manager account PT HTS, red). Katanya, dia ada pemanggilan (di Kejaksaan, red). Terus saya tanya bagaimana kelanjutannya, katanya nanti selesai pemanggilan pak desa baru kita lanjutkan, tunggu saja," ungkap Rahman, kemarin (10/1).
Anehnya, meski sudah membayar sebagian dari nilai kontrak dan pekerjaan sudah berjalan, Desa Pesouha belum menerima Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari PT HTS. Bahkan, Rahman mengaku pihaknya juga sudah beberapa kali meminta RKB beserta salinan MoU pelaksanaan pekerjaan kepada PT HTS, namun belum juga diberikan. "Kami sudah minta, mereka bilang tunggu karena ada sedikit kendala. Tapi tetap kami minta, karena itu salah satu pertanggungjawaban kami," ujarnya. (kal/hen)