KOLAKAPOS, Kendari -- Sudah dua kali DPRD Sultra melaksanakan Rapat Dengar Pendapat perihal Terminal Khusus (Tersus) PT.Toshida. Namun, tak sekalipun perusahaan tambang nikel di Kolaka itu hadir. DPRD kini berencana untuk membuat panitia khusus (Pansus) PT.Toshida. Rencana membuat Pansus itu merupakan buntut kekecewaan komisi III atas sikap acuh yang diperlihatkan perusahaan.
Anggota Komisi III DPRD Sultra, Sudirman saat RDP mengungkapkan, Dinas ESDM telah menyebut, untuk mendapat kuota ekspor ore, perusahaan harus sehat, siap dari segi teknis dan finansial. Toshida yang mengantongi kuota ekspor ore hingga 1,9 juta metrik ton, harusnya dianggap sudah sehat. Namun kenyataannya, perusahaan tersebut tidak memiliki terminal khusus yang masuk dalam syarat sehat dari segi teknis. "Toshida ini harus memiliki terminal khusus, karena secara teknis siap. Teknis itu yang paling utama, karena terminal itu untuk mengirim ore nikel. Kemudian kalau kuat finansial Toshida harusnya bikin terminal sendiri, jangan menggunakan terminal perusahaan lain," jelasnya saat memimpin RDP, Selasa, (21/01).
Ia menambahkan, dalam RDP pertama, Syahbandar menyebut Toshida menggunakan Tersus PT.Sumber Setia Budi (SSB). Namun pada RDP kemarin, SSB mengklarifikasi dengan menyebut Toshida hanya sekali menggunakan Tersus SSB. "Inilah yang akan kami pertanyakan karena kuota ekspor Toshida yang begitu besar itu, lewat perusahaan mana dia kirim," tegasnya.
Selain itu, Syahbandar juga beberapa memberikan keterangan yang berbeda, sehingga komisi III bingung. Misalnya pada RDP sebelumnya menyebut perusahaan pertambangan nikel lainnya di Kolaka, PT.Bola Dunia Mandiri (BDM) tidak pernah meminjamkan Tersusnya pada Toshida. Namun RDP kemarin, syahbandar meralatnya dengan menyebut Toshida pernah sekali menggunakan Tersus BDM. "Inilah yang menjadi pertanyaan kita, sehingga mendorong kami dari Komisi III untuk rapat internal dan ini akan kita buatkan pansus masalah pertambangan khususnya Toshida ini," ketusnya. "Sudah dua kali dilakukan pemanggilan, namun tidak pernah hadir. Ini menimbulkan pertanyaan," tandasnya.
Untuk diketahui, DPRD Sultra melaksanakan RDP jilid II dengan menghadirkan Syabandar Kolaka, PT Putra Mekongga Sejahtera (PMS), PT Sumber Setia Budi (SBB), Pelabuhan Kelas III Unit Kolaka dan LSM. (p2)