Dikbud Bombana Percepat Pendaftaran Beasiswa Gembira Cerdas

  • Bagikan

KOLAKAPOS, Rumbia -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bombana kini mempercepat jadwal calon penerima beasiswa gembira cerdas. Rencananya penerimaan tersebut dibuka akhir Februari.

"Iya betul, pendaftaran calon penerima beasiswa gembira cerdas akan dibuka akhir bulan Februari dan ditutup akhir bulan Maret," ungkap kepala Dikbud Bombana Abdul Rauf Abidin, di ruang kerjanya, Selasa (28/1).

Kata Rauf, dipercepatnya jadwal penerimaan ini guna mengefisienkan waktu, mengingat pengalaman kemarin calon penerima beasiswa yang sudah ditetapkan berhak menerima mengalami keterlambatan pencairan akibat jadwal penerimaan di bulan April, serta data kemahasiswaan dari luar Sulawesi Tenggara terlambat di terima oleh pihak panitia

"Mahasiswa dan mahasiswi yang berasal dari Bombana tidak hanya kuliah di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra), tapi ada juga di luar Sultra, untuk mengefisienkan waktu dalam pemberkasan, maka kami dari pihak teknis mempercepat pendaftaran ini, agar kedepannya mahasiswa yang dinyatakan berhak menerima tidak dirugikan dalam hal dana. Tahun 2019 itu beasiswa cair nanti bulan Oktober, sementara di bulan itu dibuka lagi penerimaan beasiswa untuk semester berikutnya, itu jelas sangat terlambat," tuturnya.

Diketahui penerimaan calon penerima beasiswa gembira cerdas ini dalam setahun itu dilakukan dua kali, yakni memasuki semester ganjil dan genap.

Untuk jumlah kuata beasiswa itu sendiri sebanyak 500 orang, dengan jumlah dana beasiswa sebanyak Rp3 juta persemester.

"Jadi tiap semester daerah membiayai mahasiswa yang layak menerima beasiswa sebesar Rp3 juta," ungkapnya. Meski tidak disebutkan secara jelas apa saja syarat berkas yang harus disiapkan oleh calon penerima, kata mantan Kesbagpol itu yakni fotocopy KTP, Kartu Keluarga (KK), Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), Indeks Penilaian Kumulatif (IPK), pas foto dan sebagainya.

"Itu persyaratannya, untuk lebih jelasnya datang saja ke sekretariat tim seleksi (Timsel) yang ada di kantor Dikbud," tutupnya. (k6/b)

  • Bagikan