Dua Pemain Bola Tim U-16 di Konsel Tersambar Petir, Satu Meningggal Dunia

  • Bagikan
Salah satu korban tersambar petir Musta, yang berhasil selamat dari musibah tersebut. FOTO: Sapruddin/Kolaka Pos

KOLAKAPOS, Andoolo -- Dua pemain sepakbola di Konawe Selatan (Konsel), tersambar petir saat mengikuti turnamen Bupati Cup I, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), yang mempertemukan tim U-16 Kecamatan Tinanggea Vs Tim Kecamatan Buke, Kamis (20/2).

Salah satunya Feri (16), warga Desa Roraya, Kecamatan Tinanggea hingga meninggal dunia dan Musta (16) warga Desa Bungin Permai, Kecamatan Tinanggea, yang saat ini masih mendapatkan perawatan intensif oleh pihak RSUD Konsel.

Salah satu keluarga korban, Ita yang menyaksikan langsung kejadian itu mengatakan, kronologi terjadinya Feri disambar petir hingga tewas, bermula saat bertanding sepakbola dalam cuaca hujan deras disertai petir.

"Secara tiba-tiba saat pertandingan sementara berlangsung, petir menyambar kedua pemain tim U-16 Tinanggea, yaitu Feri dan Musta yang seketika langsung tergeletak," jelasnya.

Mengetahui korban tersambar petir, Ita lalu menolong untuk dibawa ke Puskesmas Palangga. Tapi, melihat kondisi korban pihak Puskesmas langsung merujuk ke RSUD Konsel untuk tindakan lebih lanjut. Tapi sayang, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh Dokter.

Sementara itu, Dokter Umum RSUD Konsel, dr Mila yang menangani korban mengatakan, korban tersambar petir itu tiba di RSUD Konsel sudah dalam kondisi tak bernyawa lagi.

"Tepat pukul 15.30 Wita korban tiba di Rumah Sakit dan kami langsung melakukan pertolongan dengan menggunakan beberapa alat medis. Tapi sayang nyawa korban tidak bisa tertolong, karena kondisi korban sudah tidak bernyawa lagi," ucapnya.

Dari hasil pemeriksaan medis, juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, korban tewas murni karena tersambar petir.

"Hasil pemeriksaan memang ditemukan beberapa luka masuk dan luka keluar. Tapi itu murni disebabkan korban tersambar petir," katanya.

Dia juga menerangkan bahwa pihak keluarga korban juga telah menerima kejadian memilukan itu dan meminta untuk tidak diotopsi.

"Tadi orang tua korban sudah datang dan meminta ke pihak RSUD bahwa jenazah akan dibawa di rumah duka," terangnya.

Dia menambahkan, untuk korban lainnya yakni Musta saat ini masih dalam perawatan Dokter guna pemulihan pasien. (k5/c)

  • Bagikan