Dewan Adat Kerajaan Mekongga Apresisasi Terbentuknya Tamalaki Kalosara Mekongga

  • Bagikan
Tamalaki Kalosara Mekongga saat dikukuhkan oleh Raja Mekongga beberapa waktu lalu, bertempat diarea pendopo makam raja Sangia Nibandera desa Tikonu (Ist).

KOLAKAPOS, Kolaka -- Dewan Adat kerajaan Mekongga mengapresiasi terbentuknya organisasi Tamalaki Kalosara Mekongga, yang digagas oleh para pemuda suku Tolaki Mekongga.

Wakil raja Mekongga Munaser Arifin mengatakan, kehadiran organisasi Tamalaki Kalosara Mekongga merupakan bentuk kepedulian para regenerasi terhadap budaya Mekongga. Sehingga dengan hadirnya organisasi tersebut akan selalu menjaga dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Mekongga.

"Selaku wakil raja Mekongga saya mengapresiasi dan mendukung terbentuknya Tamalaki Kalosara Mekongga, karena merekalah yang nantinya akan selalu menjaga dan melestarikan adat budaya kita dibumi Mekongga," katanya saat ditemui media ini, Selasa (3/3).

Mantan camat Wundulako ini, berharap agar organisasi ini, dapat menjadi panutan di masyarakat sekaligus penyejuk bagi masyarakat.

"Kalau dulu yang namanya Tamalaki itu berarti orang yang kuat yang selalu ikut berperang, tapi kalau sekarang tidak seperti itu akan tetapi merekalah yang harus menjadi contoh dimasyarakat bagaimana cara beradat istiadat dan selalu menjunjung tinggi adat budaya Mekongga, sekaligus mempromosikan budaya kita," harapnya.

Sementara itu, ketua Tamalaki Kalosara Mekongga Asdar Latombongi mengaku jika terbentuknya Tamalaki Kalosara Mekongga merupakan wadah bagi regenerasi muda untuk bisa selalu menjaga dan melestarikan budaya Tolaki Mekongga.

"Kami buat ini hanya untuk adat tidak ada kepentingan politik. Jadi siapa yang siap mengangkat adat mari kita sama-sama memperjuangkan adat kita. Dan kita sudah bersumpah atas nama tuhan yang maha esa Allah SWT, kami siap mengangkat harkat dan martabat suku Tolaki Mekongga, dan siap menjaga melestarikan adat dan budaya suku Tolaki Mekongga. Dengan falsapah inae kona sara iee pinesara inae lia sara iee pinekasara (Siapa yang menghargai adat ia akan dihormati. Siapa yang melanggar adat ia akan diberi sanksi adat)," tegasnya. (k9/c/hen).

  • Bagikan

Exit mobile version