Sejumlah Bangunan Mubazir di Kabupaten Konawe

  • Bagikan

KOLAKAPOS, Konawe -- Entah dibangun dengan alasan apa di Kabupaten Konawe terdapat sejumlah fasilitas umum atau bangunan Pemerintah Daerah yang telah dibangun menggunakan uang rakyat namun diterlantarkan alias tidak digunakan. Hal tersebut membuat kalangan masyarakat mempertanyakan ihwal tersebut sehingga menimbulkan pro kontra. Lantas salah siapa di dalamnya, apakah benar ada upaya yang menghambur -hamburkan uang negara atau yang penting berdiri bangunan . Soal asas manfaatnya itu urusan ke-1000 ?

Adalah sebuah proyek pembangunan Terminal Induk Konawe yang dibangun sekitar tahun 1998 lalu pada masa pemerintahan Bupati H. Andri Jufri SH (Alm) . Pembangunan terminal tersebut berlokasi di kelurahan Asinua kecamatan Unaaha pas di samping kiri Pasar Sentral Asinua. Bangunan tersebut hingga kini nampak Masih Berdiri secara kokoh , malah sudah beberapa kali mendapat anggaran perbaikan atau Rehab meski penggunaannya sebagai Terminal angkutan umum belum pernah difungsikan .

Selanjutnya terminal regional Wawotobi yang dibangun oleh Pemda Konawe sekitar tahun 1990. Meski terminal ini sempat dipergunakan selama beberapa tahun namun tak diketahui sebab musababnya akhirnya ditinggalkan begitu saja. Puluhan pedagang kios dan warung makan yang berada di Kompleks terminal satu persatu hengkang hingga tahun 2000-an terminal andalan kota sebelumnya sudah sepi lagi . Kini terminal yang pernah menjadi andalan Konawe dijadikan sebagai Kantor Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Konawe.

Masih bangunan mubazir yang diterlantarkan di Kota Konawe, yakni Taman terbuka hijau di samping Bendungan irigasi Rahabangga. Dulu di masa pemerintahan Bupati Lukman Abunawas dan Toni Herbiansyah wakilnya periode 2000-2005. tempat ini disebut taman Wuhulombu namanya diambil karena bentuk bangunan tamannya menyerupai jamur sehingga disebut lah nama tanaman Wuholombu (Kini Permata). Pembangunan Taman tersebut di kala itu sempat diseret kemeja hijau beberapa petinggi Konawe saat ditemukan dugaan penggunaan dana yang begitu besar nilainya sekitar 4 hingga 6 miliar rupiah untuk membangun taman terbuka hijau. Dan entah bagaimana kelanjutannya begitu terjadi pergantian pucuk pimpinan daerah sehingga Wuholombu kembali dibenahi dan dirubah wujud maupun namanya Tugu Permata atau Taman Permata.

Lagi Terminal yang dibangun untuk terminal ini tidak diketahui siapa perencananya dan ide pemikirannya dari siapa ketika tahun 2014 lalu. Anehnya danapun dikucurkan lagi buat pembangunan terminal di Rahabangga Kelurahan Puunaaha kota Unaaha. Fasilitas gedungnya lengkap dengan bangunan Perumahan serta areal parkiran yang luas dan berkonsep modern. Malah di samping terminal tersebut juga dibangun pasar modern. Kini pasar modern Rahabangga sudah dipenuhi pohon-pohon liar alias hutan dan bangunannya pun tak terurus .

Kini giliran sarana olahraga kolam renang berskala nasional. Bangunan kolam renang Konawe sudah ada sejak tahun 2000-an lalu. Tempatnya cukup strategis berada di jantung kota Unaaha pinggir jalan nasional KendariKolaka. Sudah barang pasti bangunan tersebut menelan dana kurang lebih 10 miliar karena dibangun secara bertahap sejak pemerintahan Bupati RazakPoros dilanjutkan Lukman Abunawas dan wakilnya Toni Herbiansyah Ma. Dilanjutkan Bupati Masmudin 2 periode lalu dilanjutkan Bupati Kery Saipul Konggoasa bersama wakilnya Paringringi yang juga sempat mengucurkan dana pembangunan tahapan penimbunan pemagaran kolam .

Meski anggaran yang dihabiskan cukup banyak namun kolam renang yang akan menjadi rasa kebanggaan warga Konawe ini belum dapat berfungsi sesuai peruntukannya.

Tak terasa kini disekeling kolan renang itu berdiri juga puluhan tempat kafe remang-remang karaoke bersama PSKnya. Di Kompleks kolam renang dan Terminal Rahabangga ini pula pernah dibangun puluhan kios atau lapak pasar buah berderet sepanjang jalan dengan dana pemerintah karena tak dapat berfungsi baik akhirnya kios-kios tersebut dibongkar kembali oleh Pemda Konawe. (K11/c/hen)

  • Bagikan