KOLAKAPOS, Raha -- Pernyataan salah seorang anggota DPRD Muna, Zahrir Baitul di media sosial (Medsos) dengan menuding Pemkab Muna tidak serius menangani Covid-19 rupanya ditanggapi serius Bupati Muna, LM Rusman Emba.
Dalam rapat penanganan Covid-19 di aula rumah jabatan Galampano jalan baypas, Raha. Senin 23 Maret yang dihadiri seluruh jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Wakil Bupati Muna, Abdul Malik Ditu dan Pj. Sekda Muna, Muh Djudul, Rusman menganggap pernyataan anggota DPRD Muna tersebut cukup menyakitkan. "Saya kira pernyataan salah seorang anggota DPRD di Medsos cukup menyakitkan. Dimana pak Kadis sudah setengah mati, kepala rumah sakit juga sudah setengah mati, BNPB juga sudah setengah mati, kita juga sudah keluarkan surat edaran, para camat juga sudah kita lakukan konsolidasi. Lalu dia ( Zahrir Baitul ) buat di Medsos bahwa Pemkab Muna tidak serius. Itu menyakitkan sekali," ungkapnya.
Rusman menegaskan, pasca isu Covid-19 mewabah di Indonesia khususnya Jakarta dan Kendari, melalui perintahnya Pemkab Muna langsung melakukan rapat bersama Forkompimda untuk membentuk Satgas pencegahan Covid-19 dan mengeluarkan surat edaran untuk membatasi gerakan masyarakat Muna. "Ditengah-tengah begitu susahnya kita, begitu banyak yang kita lakukan untuk mengantisipasi Covid-19, justru ingin dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan politik," katanya.
Rusman berharap Covid-19 tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik. "Sehingga menjadi tanggung jawab kita semua kalau ada yang seperti itu. Kalau perlu ditegur. Covid-19 ini bukan persoalan sederhana," tegasnya. (m1/c/hen)