dr.Muh. Aris : Hasil Swab Mendiang R Belum Jelas

  • Bagikan

261 Pelayat Dihimbau Observasi Mandiri

  KOLAKAPOS, Kolaka -- Hingga hari ke 8 pasca meninggal, hasil swab kerongkongan almarhumah Hj.R, pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona atau Covid-19 asal Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara yang meninggal di RS Bahteramas, belum jelas. "Sampai saat ini belum ada hasilnya," kata juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kolaka, dr. Muh. Aris, kemarin (31/3). Aris mengakui tes swab almarumah termasuk lambat keluar. Sebab, untuk melakukan tes swab biasanya hanya memakan waktu empat hari.  Lambatnya hasil lab itu, kata Aris, kemungkinan disebabkan oleh banyaknya antrian pemeriksaan. "Sudah dikonfirmasi di provinsi, katanya masih antri, kemungkinan banyak antrian di sana. Kalau sudah ada pasti kita sampaikan," tegas Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kolaka itu. Dia juga mengatakan, pemeriksaan hasil swab untuk wilayah Sultra berdasarkan informasi yang didapatkan nya bukan hanya almarhumah R saja. "Jadi bukan hanya satu, di Sultra itu infonya ada lebih 10, termasuk suami almarhumah  dan keluarganya juga swab-nya dikirim ke sana," jelasnya. Dia juga menyatakan, pihaknya sudah mendata lebih 200 orang yang pernah melayat saat mayat almarhumah tiba hingga dikuburkan di Kolaka. "Ada 201 orang khusus di Kolaka yang sudah didata yang pernah melayat dan kontak dengan almarhumah dan keluarganya. Dari Bombana juga itu ada 60, jadi ada sekitar 261 orang kita observasi mandiri namanya,  sementara untuk Koltim belum masuk datanya," jelasnya. Dia berharap semua orang yang masuk dalam observasi itu agar tetap tinggal di rumah untuk isolasi mandiri. "Kita himbau tetap tinggal di rumah, observasi mandiri namanya, Jangan sampai datang hasilnya positif, kita sudah ada antisipasi," ujarnya. Dia juga menambahkan bahwa dari 261 orang itu awalnya memang dipantau mengalami gejala demam dan flu, namun kondisinya sudah membaik. "Memang ada yang demam dan beringus, ada dua orang yang datang melayat waktu itu, ada polisi dan ada pegawai bank, tapi kondisinya sudah membaik. Sepertinya tidak masuk dalam gejala Covid-19 karena mereka demam hari kedua, biasanya kan di hari kelima atau seminggu, mungkin hanya karena pengaruh psikologi. Tetapi mereka tetap kita pantau dan kita sarankan untuk tidak keluar dulu, " pungkasnya (mir/hen)
  • Bagikan

Exit mobile version