Belasan Warga Rantau ‘Ngumpet’ Hindari Satgas Covid-19 Kecamatan

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Raha--Tim Satgas pencegahan dan penanggulangan Corona Virus Disease (Covid-19) kecamatan Marobo dibuat geram dengan ulah 19 orang warga desa Kasipute kecamatan Marobo perantau dari kota Makassar. Sebab, seluruh warga perantau tersebut kompak menyembunyikan diri agar kedatangannya tidak diketahui oleh petugas Covid-19 yang bertugas di kecamatan setempat. Camat Marobo, Tahili mengatakan. Sebelumnya, petugas Covid-19 kecamatan Marobo telah mengetahui bahwa sebanyak 19 orang warga desa Kasipute yang merantau di Makassar akan pulang kampung. Nah untuk mencegat mereka, petugas Covid-19 pun disiapkan untuk menjemput dan rencananya langsung melakukan isolasi selama 14 hari sebelum belasan warga rantau itu masuk ke perkampungan. "Mereka menggunakan kapal Fery Darma dari Bau-Bau. Tiba di pelabuhan Wamengkoli (Buton Tengah) sekira pukul 4:00 Wita (Kamis subuh, 14/4). Kita ( petugas Covid-19) sudah siap menunggu mereka diperbatasan desa Labasa. Tapi mereka tidak tiba juga. Ternyata setelah kami dapat info sekira pukul 5:00 Wita, rupanya ke 19 orang ini telah di jemput oleh keluarga mereka di Desa Waburense di perbatasan Muna-Buton Tengah dan mereka semua sudah masuk di desa Kasipute," ungkapnya. Setelah mendapat informasi tersebut, petugas Covid-19 kecamatan Marobo kerepotan. Maka mereka melakukan tindakan tegas dengan jemput paksa untuk karantina. "Kita hubungi tim relawan desa Kasipute supaya mengisolasi 19 warga tersebut. Adapun tindakan yang dilakukan yakni kita periksa kesehatan mereka, mengecek pergerakan mereka sudah melakukan kontak dengan siapa saja saat berada di kampung," ungkap Tahili Tindakan tersebut dilakukan, kata dia sebagai upaya untuk pencegahan dalam memutus mata rantai penyebaran wabah virus corona. "Semua kita lakukan agar tidak terjadi penularan virus covid-19 di Muna. Apalagi mereka baru tiba dari Makassar," pungkasnya. (m1/c/hen)
  • Bagikan