KOLAKAPOS, Kolaka -- Sejak diberlakukannya aturan tentang masa belajar dirumah bagi siswa yang ada diwilayah kabupaten Kolaka karena adanya pandemik Covid-19. Ternyata hasilnya tidak maksimal seperti apa yang diharapkan. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kolaka.
"Hampir sebulan lebih siswa belajar dirumah dan kami telah melakukan evaluasi, hasilnya memang sangat berdampak pada siswa karena proses belajar dirumah tidak maksimal karena beberapa faktor," kata Kadis Dikbud Kolaka Salamansyah saat ditemui media ini pekan kemarin.
Menurutnya, berdasarkan hasil evaluasi yang pihaknya telah lakukan ternyata sangat berdampak pada psikologis bagi siswa, hal ini dikarenakan beberapa faktor yang pertama bahawa modal belajar itu bertingkat maksudnya ada yang online dengan menggunakan portal-portal rumah belajar yang ada sesuai dengan plafom yang ada, kemudian ada juga yang oflain dimana dia menggunakan materi yang dikembangkan oleh guru, kemudian ada juga yang sifatnya lebih kebawah lagi dengan menggunakan media sosial misalnya dengan bantuan WA dan lain sebagainya. Selanjutnya ada juga yang daerah-daerah terpencil yang dibatasi oleh jaringan dan alat smartphone sehingga dia masih menggunakan metode kompensional dimana siswa mengerjakan tugas-tugas dari sekolah menggunakan buku paket. Ada kadang-kadang guru mendatangi siswa langsung kerumahnya sehingga ini yang menjadi persoalan dilapangan. Belum lagi peran orang tua juga dalam mendidik anaknya dirumah sangat terbatas.
"Jadi memang tidak masimal siswa belajar dirumah. Apalagi siswa juga sudah mulai mengeluh karena merasa jenuh harus belajar dirumah, karena kita tanya beberapa siswa sebagai sampel mereka menginginkan agar segera kembali seperti semula belajar disekolah," akuhnya.
Olehnya itu, kata Salamansyah dari hasil evaluasi yang pihaknya telah lakukan, maka pihaknya akan upayakan agar bagaimana siswa bisa kembali belajar disekolah dengan memperhatikan protap pencegahan virus Covid-19 guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Insya allah kami akan mencoba mengkaji kembali agar siswa dapat kembali belajar disekolah seperti semula," tutupnya (K9/b)
