Pemda Kolaka Tutup  Semua Warkop

  • Bagikan
Kadis Koperasi dan UMKM Kolaka Drs. I Nyoman Swastika, M. Si

KOLAKAPOS, Kolaka -- Pemerintah daerah (Pemda) Kolaka melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kolaka mengeluarkan intruski penutupan warung kopi (Warkop) di seluruh wilayah kabupaten Kolaka.

Meski menuai pro dan kontra akan tetapi keputusan tersebut rupanya telah mendapatkan persetujuan dari pihak terkait termasuk dari DPRD kabupaten Kolaka.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kolaka I Nyoman Swastika mengatakan, penutupan sementara warkop dilakukan setelah adanya kesepakatan bersama antara pihak terkait setelah dilakukan evaluasi. Hal ini dilakukan guna memutus penyebaran virus Covid-19.

"Jadi terkait penutupan warkop kami hanya menindak lanjuti dari pada himbauan bapak bupati dan juga berdasarkan hasil rapat bersama tim gugus tugas dan DPRD serta instansi terkait yang menyimpulkan semua warkop terpaksa harus tutup sementara, karena hasil evaluasi di warkop juga ditemukan tidak menggunakan Protap kesehatan," katanya saat ditemui media ini, Kamis (11/6).

Sehingga kata Nyoman Swastika pihaknya, mendindak lanjuti himbauan tersebut. Apalagi warkop merupakan bagian dari naungan Dinas Koperasi dan UMKM sehingga kami melakukan penutupan. Apalagi berdasrkan hasil analisis kesehatan bahwa banyak orang tanpa gejala (OTG) hanya karena kita tidak punya kemampuan untuk melakukan swab seluruh masyarakat Kolaka.

"Karena warkop itu bagian dari UKM dibawa naungan kami Dinas Koperasi dan UMKM sehingga kami mendindak lanjutu itu, dan kami mengeluarkan rekomendasi penutupan sementara semua warkop," akunya.

Kedepannya, jika sudah ada hasil tes swab warga dan hasilnya semua negatif maka warkop akan buka kembali dengan catatan warkop harus menerapkan protokol kesehatan.

Sehingga dirinya menghimbau kepada para pelaku usaha marilah kita berbuat untuk Kolaka demi memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.

"Mari kita bersabar dulu, kalau sudah ada hasilnya baru buka kembali, karena ini demi kebaikan kita semua. Apalagi kalau sudah didalam warkop pasti tidak akan ada yang pake masker karena ada kopinya," pintanya.

Adapun terkait dengan masih dibukanya alfamidi dan pasar, karena pertimbangannya mereka menjual kebutuhan pokok, sehingga jika dilakukan penutupan akan berdampak buruk bagi kehidupan sehari-hari.

"Nah kalau itu ditutup gimana jadi masyarakat mau makan. Coba banyakan kalau pelaku usaha yang jual sembako kita tutup dampaknya akan sangat besar," tutupnya. (k9/c/hen).

  • Bagikan

Exit mobile version