Warga Pomalaa Keluhkan Jalanan Berlumpur,  Akibat  Aktifitas Penambangan

  • Bagikan
Kondisi jalan nasional dijalan poros Pomalaa-Tangetada yang digunakan para perusahaan tambang untuk mengangkut material ore nikel dikeluhkan pengendara (Ist).  

KOLAKAPOS, Kolaka -- Warga dan pengendara terpaksa harus berhati-hati saat melewati jalan poros Pomalaa-Tangetada tepatnya didesa Tambea dan sekitarnya akibat jalanan yang berlumpur, dikarenakan adanya aktifitas pengangkutan material tambang di kecamatan Pomalaa yang dilakukan oleh mitra PD Aneka Usaha yang merupakan perusahaan daerah (perusda) milik Pemkab Kolaka.

Bahkan tak jarang para pengendara terjatuh saat melewati jalanan tersebut akibat aspal jalan tertutup oleh lumpur.

Rusman salah seorang warga Desa Tambea, kecamatan Pomalaa menyesalkan sikap perusahaan tambang tersebut yang seakan mengejar keuntungan semata tanpa memperhatikan keselamatan warga sekitar. Seharusnya mitra perusda tersebut melakukan pembersihan jalan agar jalan tersebut tidak berlumpur.

"Ini jalan protokol tentu banyak warga yang melintas di jalur ini. Seharusnya tanah yang ia tumpahkan di jalan itu harus dibersihkan. Jika tidak dibersihkan, maka bisa saja ada korban jiwa. Tadi saja ada beberapa pengendara motor yang terjatuh karena licin," kesal Rusman saat ditemui media ini, Selasa, (16/5).

Sementara itu, Direktur Utama PD Aneka Usaha, Armansyah mengakui telah menerima informasi terkait keluhan warga tersebut. Sehingga untuk aktifitas penambangan di Kecamatan Pomalaa pihaknya telah menyerahkan kepada mitra perusda, termasuk soal pengangkutan material dari lokasi penambangan di Desa Pesouha menuju pelabuhan di Desa Hakatutobu.

Meskipun bukan perusda langsung yang melakukan penambangan tersebut, Armansyah mengatakan bahwa pihaknya terus mengingatkan kepada para mitra tersebut untuk melakukan penambangan secara profesional, termasuk membersihkan material yang tumpah di jalan yang dilintasi.

"Semua itu tanggungjawab mitra karena kami sudah ada kesepakatan, termasuk membersihkan dan menyemprot sisa material yang tumpah dijalan itu memang harus dilakukan oleh mitra. Tapi kami sudah ingatkan hanya saja ternyata masih ada laporan seperti ini yang kami terima," katanya.

Saat ini,  kata Armansyah ada dua mitra perusda yang melakukan penambangan. Dan pihaknya telah menegur mitra perusda tersebut untuk segera merespon keluhan warga. Bahkan dirinya mengancam jika keluhan warga tersebut tidak direspon maka pihaknya bisa saja memberikan sanksi tegas kepada mitra perusda tersebut.

 "Yang menambang itu salah satunya adalah PT Aneka Mineral Mining milik Saldi dan satunya lagi saya lupa nama perusahaanya. Dan Kami bisa saja memutuskan kontrak jika keluhan warga terkait jalan yang berlumpur ini tidak direspon. Tapi tadi saya sudah hubungi mitra dan mereka langsung membersihkan jalan tersebut," tutupnya. (K9/c/hen).

  • Bagikan

Exit mobile version