KOLAKAPOS, Unaaha -- Dalam kurun waktu 2 tahun DPRD Konawe hasil pileg periode 2019-2024, telah bertransformasi melewati berbagai tantangan. Hal tersebut merupakan bukti tumbuhnya kehidupan berdemokrasi di wilayah Konawe. Terutama pihak DPRD Konawe yang senantiasa menyesuaikan diri dengan dinamika politik dan sosial yang berkembang dari masa ke masa.
Itulah sebabnya DPRD Konawe dalam perjalanan menata kelembagaan selalu berupaya untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Atas dasar itu sehingga DPRD Konawe sudah menerapkan parlemen modern sejak awal 2019 lalu. Hal tersebut dipaparkan oleh H. Abd. Rahim Ketua Fraksi Gerindra DPRD Konawe saat melakukan kegiatan reses ke-3 Tahun Anggaran 2020 di Kelurahan Tobeu Kecamatan Unaaha kemarin. Di hadapan tamu undangan H. Abd. Rahim menegaskan jika lembaga DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat yang dituntut untuk responsif terhadap berbagai persoalan yang timbul di masyarakat. “ Masyarakat adalah DPRD dan DPRD juga adalah masyarakat ,”kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Konawe ini.
Dikatakan lagi oleh mantan Kapolsek Wiwiramo ini jika problem yang berat dan timbul di tengah masyarakat adalah persoalan yang merupakan tugas dan fungsi DPRD untuk menyelesaikan serta mencarikan solusi terbaiknya. Diakui oleh salah satu panitia anggaran DPRD Konawe (Tim Bangau) bahwa tidak semua dari sekian banyak masalah sosial ekonomi yang otomatis bisa ditangani atau direspon oleh DPRD. Sebab semua punya rambu-rambu dan ketentuan aturan yang harus dijalankan. “Dari semua masalah atau persoalan yang ada di tengah masyarakat pasti ujungnya ke masalah pendanaan yakni uang,”paparnya lagi.
Sebesar apapun rencana Program dan gagasan yang kita inginkan untuk kemaslahatan masyarakat, ujungnya pasti pulang ke kemampuan dana kata mantan Kasat Lantas PolresKonawe ini.
Ditambahkan lagi oleh anggota DPRD Konawe asal partai besutan Prabowo ini jika masalah di Konawe tidak bisa terselesaikan hanya dengan membangun fisik Semata, seyogyanya Konawe ini harus dibangun selaras dengan pembangunan sumber daya manusianya termasuk peningkatan perekonomian masyarakat.
Kalau masalah infrastruktur saja yang terus digalakkan dari masa ke masa dari periode ke periode dengan dana atau anggaran yang sudah terhitung jumlahnya Saya rasa sudah terlaksana selama ini tetapi yang datang atau muncul program pemerintah cuma itu-itu terus seperti anggaran APBN APBD dana desa atau dari berbagai Kementerian tiap tahun mengucurkan dana ke daerah dalam jumlah yang tak sedikit tetapi Vir semuanya difokuskan ke sektor infrastruktur dalam hal ini jalanan tetapi ironisnya kita sama saksikan kalau jalan mana yang sudah didanai dan selalu dibiayai setiap tahun anggaran sementara kondisinya begitu begitu terus.
“ Atas nama anggota DPRD Konawe berpendapat jika masih banyak hal penting penting kita bangun untuk kepentingan masyarakat banyak ketimbang membangun jalan yang tidak tidak pernah juga terselesaikan dengan sesuai kebutuhan warga,”jelas anggota DPRD Konawe itu.
Menurut dia, ada beberapa poin penting yang kami tangkap selama duduk selaku anggota DPRD Konawe kemudian saat melakukan kegiatan reses keliling Dapil 1 yakni masalah ancaman dampak banjir di setiap musim hujan. Banyak pemukiman warga areal persawahan dan fasilitas umum selalu kena dampak banjir kemudian masalah kesehatan pendidikan perekonomian lapangan kerja ke semua ini jauh lebih penting dilaksanakan oleh pemerintah daerah ketimbang menimbun dana ke satu titik yakni infrastruktur. (K11/c/hen)