KOLAKAPOSNEWS.COM, Kolaka -- Pemilihan gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara (Sultra) memang masih beberapa tahun lagi. Kendati demikian, sejumlah nama mulai mencuat untuk bertarung memperebutkan 01 Sultra. Salah satunya politisi senior Ridwan Bae.
Anggota DPR RI ini sendiri mengakui memiliki keinginan untuk maju di Pilgub Sultra. Saat menghadiri pemilihan ketua DPD II Golkar Kolaka belum lama ini, Ridwan mengatakan selama masih dalam kondisi sehat, dia akan bertarung di Pilgub Sultra. “Untuk gubernur saya maju, selama kita sehat tentunya, karena masih lama tahun 2024, masih empat tahun lagi. Tapi bahwa niatan untuk maju, saya ada. Bahkan sekarang saya lagi mempersiapkan diri untuk maju tahun 2024,” ungkapnya.
Bahkan menurut mantan ketua DPD I Golkar Sultra dua periode itu, saat ini pun dia sudah memikirkan kriteria calon pendampingnya. Katanya, calon wakil gubernur pendampingnya akan dipilih yang berasal dari wilayah daratan. Namun, ia tidak menunjuk kriteria lebih khusus lagi seperti suku, yang terpenting berasal dari daratan Sultra. “Daratan itu bisa dari mana? Bisa dari orang Kendari, Tolaki, bisa orang Kolaka, orang Bugis yang dari Kolaka ini atau yang dari Kendari sana, bisa saja,” terangnya.
Tapi, kata bupati Muna dua periode ini, tokoh yang akan dipilihnya nanti harus sepaham dan sesisi dengan dirinya. “Yang memang betul-betul hanya ingin membaktikan diri untuk rakyat Sulawesi Tenggara. Tidak dalam konteks bagaimana mencari kehidupan sebagai gubernur, tapi konteksnya bagaimana membaktikan dirinya untuk kemajuan rakyat Sultra,” katanya.
Selain Ridwan Bae, Kapolri Jenderal Idham Azis dan Pangdam XIV Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Andi Sumangerukka saat ini tengah diisukan bakal ikut ambil bagian dalam Pilgub Sultra nanti. Secara histori, keduanya memang memiliki ikatan dengan Sultra. Idham Azis merupakan perwira bintang empat kelahiran Kendari, sedangkan Andi Sumangerukka memiliki jejak karir militer di Sultra sebagai Danrem Haluoleo dan Kepala Badan Intelijen Negara, Sultra.
Saat ditanya pendapatnya terkait peluang majunya kedua “bintang” itu, Ridwan Bae menyerahkan semuanya pada proses. Menurutnya setelah Idham Azis dan Andi Sumangerukka pensiun, maka langkah yang akan diambil keduanya merupakan hak mereka sendiri. “Tidak ada yang bisa menghambat mereka, karena mereka juga punya hak sebagai warga negara untuk maju mengikuti pilkada di daerah manapun, tidak terkecuali di Sultra sebagai bagian dari NKRI,” ujarnya.
Namun pasti atau tidaknya mereka terjun ke dunia politik kata Ridwan, harus menunggu sampai masa pengabdian keduanya tuntas sebagai aparat Negara. “Kapolri dan Pangdam tidak bisa maju. Yang bisa maju itu oknumnya yang sudah pensiun jadi polisi yang sudah pensiun jadi tentara. Mereka punya hak untuk maju,” pungkasnya. (kal)