Dewan Setujui Pembahasan APBD-P

  • Bagikan
Fraksi PDIP, Andi Sapri Membacakan Pandangan Dalam Rapat Paripuran Pembahasan APBD-P Muna Tahun Anggaran 2020. FOTO: Ahmad/Kolaka Pos

KOLAKAPOSNEWS.COM, Raha -- Seluruh fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Darah (DPRD) Muna menyetujui pembahasan rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun anggaran 2020 yang diajukan eksekutif. Demikian dikatakan seluruh fraksi saat membacakan pandangan mereka di ruang rapat paripurna digelar di kantor DPRD Muna Senin (12/10).

Salah satunya adalah fraksi Golkar. Menurut La Usa Mele, semangat pembahasan perubahan APBD bukan soal penambahan biaya semata, tetapi anggaran yang dialokasikan tersebut mampu menyelesaikan masalah pembangunan daerah. "Perubahan APBD Muna 2020 membutuhkan tanggung jawab moral baik legislatif maupun eksekutif, karena saat ini kita sudah memasuki tahapan Pilkada periode 2021-2026 dan disisi lain kita harus berupaya melakukan percepatan penanganan Covid-19 agar masyarakat Muna kembali beraktifitas secara normal," ujarnya

Demikian halnya pendapat fraksi PDIP menerima tanpa syarat Raperda APBD-P yang diajukan eksekutif. "Fraksi PDIP menerima tanpa syarat, namun tetap dilanjutkan pada sidang-sidang berikutnya," kata Andi Sapri

Sebelumnya, Pelaksana tugas (PLT) Bupati Muna, Abdul Malik Ditu yang di wakili Asisten III, Ali Basa dalam pidatonya mengatakan, secara umum total pendapatan daerah pada rancangan APBD-P 2020 sebesar Rp1.239.254.082.928 atau berkurang sebesar Rp33.747.509.072 atau turun 2,65 persen dibanding dengan APBD induk yakni Rp1.273.001.592.000. "Hal ini disebabkan oleh berkurangnya pendapatan pajak daerah, hasil retribusi daerah dan lain-lain PAD yang sah," katanya

Menurut Ali Basa, total belanja daerah pada rancangan APBD-P 2020 sebesar Rp 1.275.144.342.441 atau bertambah sebesar 1,14 persen dibanding dengan APBD induk yakni Rp 1.260.820.870.320. "Penambahan ini disebabkan oleh bertambahnya belanja langsung," ucapnya

Kemudian, untuk penerimaan pembiayaan terjadi kenaikan dari anggaran semula sebesar Rp4.953.445.000 menjadi Rp 53.024.426.193 atau bertambah sebesar Rp 48.070.981.193 atau naik sebesar 970,46 persen. "Kenaikan ini disebabkan oleh adanya silpa tahun anggaran 2019, sementara pada sisi pengeluaran pembiayaan tidak ada perubahan yakni sebesar Rp 17.134.166.680," pungkasnya. (m1)

  • Bagikan