Satukan Persepsi, Dikbud Kolaka Gelar Sosialisasi Adat Mekongga

  • Bagikan
Dikbud Kolaka saat menggelar sosialisasi pelaksanaan adat Mekongga ritual Mosehe Wonua dan Mesosambakay. Foto: Neno/Kolaka Pos

KOLAKAPOSNEWS.COM, Kolaka -- Guna menyatukan persepsi tentang tata cara pelaksanaan adat Mekongga di kabupaten Kolaka, Dinas pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Kolaka menggelar sosialisasi tentang tata cara ritual Mosehe Wonua dan Mesosambakay, yang dihadiri puluhan peserta dari perwakilan tokoh adat, tokoh agama, tokoh budaya, tokoh pemuda dan perwakilan organisasi Tamalaki Wonua Mekongga. Bertempat di aula rapat kantor Dikbud Kolaka, Selasa (13/10).

Kepala dinas Dikbud Kolaka Salamansyah melalui kepala bidang kebudayaan Munaser Arifin mengatakan, tujuan dilaksanakan kegiatan sosialisasi tata cara pelaksanaan adat Mekongga guna melestarikan nilai-nilai budaya dan memberikan pemahaman kepada masyarakat khsusnya bagi regenerasi, sekaligus menyatukan persepsi tentang tata cara pelaksanaan adat Mosehe Wonua sehingga tidak simpang siur terkait pelaksanaannya.

Apalagi, pemerintah daerah Kolaka telah membuat Peraturan daerah (Perda) nomor 12 tahun 2017 tentang pelestarian kebudayaan dan juga nilai sejarah termasuk cagar budaya. Sehingga inilah menjadi patokan, untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan baik fisik maupun non fisik terkait budaya.

"Pemda Kolaka melalui Dinas pendidikan dan kebudayaan telah memprogramkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan fisik maupun non fisik, yang berkaitan dengan kebudayaan yang ada di wilayah kabupaten Kolaka," katanya.

Dalam kegiatan tersebut, kata mantan camat Wundulako ini, peserta diberikan buku panduan terkait pelaksanaan adat Mosehe Wonua dan Mesosambakay.

"Tentunya kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, utamanya dalam pelestarian warisan budaya Mekongga. Dan kita berharap di tahun depan kegiatan-kegiatan kebudayaan bisa diperbanyak, bahkan bisa diperluas lagi," ucapnya.

Dijelaskannya, dalam pelaksanaan ritual Mosehe Wonua sudah banyak mengalami transformasi sejak masuknya Islam di bumi Mekongga. Sehingga ada beberapa aspek kandungan makna prosesi ritual Mosehe Wonua, yang merupakan identitas suku Mekongga. Adapun bentuk transformasi ritual Mosehe Wonua yang terlah ditransformasi, diantaranya ada didalam aspek pengetahuan, aspek pendalaman ritual.

"Jadi aspek religius sangat kental didalam ritual Mosehe Wonua, termasuk didalamnya ada aspek kerukunanan, edukasi, identitas, pengendalian sosial dan aspek solidaritas," jelasnya saat membawakan materinya.

Ia berharap, Mosehe Wonua jangan lagi ada yang plesetkan karena proses pelaksanaannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama. Selain itu, yang perlu dipahami bahwa kebudayaan Mekongga berbeda dengan kebudayaan yang ada dinusantara, termasuk yang ada di Sulawesi Tenggara.

"Peserta diharapkan jadi pion untuk mensosialiskan tentang apa itu Mosehe Wonua dan Mesosambakay," harapnya. (k9/b)

  • Bagikan

Exit mobile version